Ahad 22 Jul 2018 05:23 WIB

Rusia Minta AS Bebaskan Warganya yang Dituding Spionase

Maria Butina ditangkap atas tuduhan kegiatan terselubung demi kepentingan asing

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Hazliansyah
Sergei Lavrov
Foto: EPA
Sergei Lavrov

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia meminta Amerika Serikat (AS) membebaskan warganya, Maria Butina (29 tahun), yang ditangkap atas tuduhan melakukan spionase. Menurut Rusia, tuduhan yang dilayangkan kepada Butina palsu.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov ketika menjalin percakapan via telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Sabtu (21/7).

"Lavrov telah menunjukkan bahwa langkah Pemerintah AS, yang menangkap warga negara Rusia, Butina, yang didasarkan pada tuduhan palsu, tidak dapat diterima dan bahwa ia harus dibebaskan sesegera mungkin," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, dikutip laman kantor berita Rusia TASS. 

Butina, seorang aktivis dan anggota dewan asosiasi publik Rusia "The Right to Guns", ditangkap di Washington pada 15 Juli. Ia menghadapi tuduhan konspirasi dan melakukan kegiatan terselubung demi kepentingan asing.

Butina dituding bekerja dengan seorang pejabat Rusia dan dua warga AS yang belum teridentifikasi. Mereka diyakini berupaya menyusup ke organisasi pro-senjata di AS dan mempengaruhi kebijakan luar negeri AS terhadap Rusia.

Awal pekan ini, Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan Butina memasuki AS pada Agustus 2016. Ia datang menggunakan visa pelajar dan mengambil studi di American University. Ia menerima gelar master dalam hubungan internasional pada Mei lalu.

Selain membahas soal Butina, Lavrov dan Pompeo juga membicarakan tentang cara-cara meningkatkan hubungan bilateral dengan dasar kesetaraan serta saling menguntungkan. Itu merupakan diskusi lanjutan setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di Helsinki, Finlandia, pada Senin lalu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement