Rabu 15 Aug 2018 15:12 WIB

Menteri Italia Minta Operator Jembatan Mengundurkan Diri

Setidaknya 35 orang tewas akibat insiden ambruknya jembatan tersebut.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Sebuah jalan layang di Genoa, Italia, ambrol pada Selasa (14/8).
Foto: Vigili Del Fuoco via AP
Sebuah jalan layang di Genoa, Italia, ambrol pada Selasa (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Menteri Transportasi Italia Danilo Toninelli meminta manajer senior di perusahaan yang mengoperasikan jembatan untuk  mengundurkan diri. Sebuah jembatan jalan raya yang berada di kota pelabuhan Genoa roboh pada Selasa (14/8) waktu setempat. Insiden ini menewaskan setidaknya 35 orang.

Jembatan setinggi  50 meter itu roboh saat hujan deras. Saat itu terdapat  35 kendaraan yang sedang melaju di atasnya. Serpihan besar dari beton bertulang jembatan menimpa dua bangunan gudang serta rel kereta api. Serpihan jembatan juga masuk ke dasar sungai.

Danilo Toninelli mengatakan pemerintah akan menghentikan perusahaan Autostrade dari konsesi yang mengelola jalan tol, termasuk Jembatan Morandi. Pemerintah juga menjatuhkan sanksi keuangan kepada kelompok tersebut.

Atlantia dan Autostrade  tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar

Jembatan Morandi dibangun pada  1960 di jalan raya tol A10 yang menghubungkan Genoa ke perbatasan Prancis.

"Manajemen puncak Autostrade harus mundur terlebih dahulu. Autostrade tidak dapat memenuhi kewajibannya di bawah kontrak yang mengatur manajemen infrastruktur ini," kata Toninelli.

Ia mengaku telah memberikan mandat kepada kementeriannya untuk memulai semua proses yang diperlukan. Yaitu mencabut konsesi dari perusahaan-perusahaan tersebut dan memberi sanksi signifikan yang dapat mencapai hingga 150 juta euro berdasarkan ketentuan kontrak.

Tim penyelamat di Kota Genoa, Italia Barat-Laut masih terus mencari korban yang mungkin selamat dari runtuhnya jembatan jalan raya kemarin.

Dalam laporan yang dimuat BBC News, tangisan orang-orang yang terjebak reruntuhan puing-puing jembatan terdengar lirih. Hingga Rabu (15/8) pagi tim penyelamat menyatakan 12 orang belum ditemukan.

Baca juga,  Suara Tangisan Terdengar dari Korban Jembantan Ambruk.

Sekitar 300 petugas pemadam kebakaran dari Italia menggunakan perkakas mereka dalam pencarian korban. "Kami tidak putus asa, tim kami bersumpah akan bekerja sepanjang waktu sampai korban terakhir diamankan," ujar Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Emanuee Giffi yang dikutip dari laman BBC News.

Sementara ratusan orang telah berhasil dievakuasi dari sisi jembatan lain yang dikhawatirkan akan ambrol. Jembatan dengan tinggi 50 meter itu ambruk saat hujan deras melanda wilayah itu. Namun, pertanyaan kritis juga diajukan tentang keamanan stuktur jembatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement