Ahad 09 Sep 2018 08:05 WIB

Wilders: Untuk Saat Ini tak Ada Kontes Kartun Nabi Muhammad

Pembatalan menyusul insiden penusukan di Amsterdam pekan lalu.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andri Saubani
Geert Wilders
Foto: AP/Robin Utrecht
Geert Wilders

REPUBLIKA.CO.ID, CERNOBBIO -- Anggota parlemen Belanda dan aktivis anti-Islam Geert Wilders mengatakan, untuk sekarang, ia tak memiliki rencana menyelenggarakan kembali kontes kartun Nabi Muhammad. Ia menyebut demikian setelah insiden penusukan di Amsterdam pekan lalu.

"Untuk saat ini saya tidak akan segera melakukannya lagi, pasti," kata Wilders kepada Reuters pada konferensi Ambrosetti, yang diundang berbicara tentang masa depan Uni Eropa.

Wilders, berbicara di sela-sela konferensi, menyatakan terkejut atas serangan itu. Pekan lalu, seorang pria menikam dan melukai dua turis Amerika di stasiun sentral Amsterdam, Belanda. Media Belanda setempat mengidentifikasi penyerang itu merupakan seorang warga Afghanistan berusia 19 tahun.

Serangan itu terjadi setelah Wilders membatalkan rencana kontes kartun Nabi Muhammad. Kontes dibatalkannya setelah mendapatkan kecaman di Pakistan. Di antaranya Menteri Luar Negeri baru Pakistan yang mengatakan, penggambaran kartun Nabi dapat memicu kebencian dan intoleransi.

"Di satu sisi Anda mengatakan bahwa Anda tidak boleh menyerah pada orang-orang yang mengancam untuk menggunakan kekerasan terhadap kebebasan berbicara," kata Wilders.

Ia juga menambahkan, ia telah menghabiskan 15 tahun tinggal di rumah-rumah aman dan dikawal oleh detail keamanan karena ancaman kematian terus-menerus. "Jika itu hanya tentang saya, saya akan melanjutkan dan melakukannya lagi, tetapi itu bukan hanya tentang saya, itu tentang orang yang tidak bersalah," imbuhnya.

Sebelumnya, Geert Wilders akan mengadakan kontes kartun Nabi Muhammad pada November mendatang. Kontes ini telah ia kampanyekan sejak Juni lalu.

Wilders berasal dari partai politik sayap kanan terbesar kedua di Belanda. Dia juga dikenal sebagai politisi yang kerap memberikan kritik keras terhadap Islam dan Muslim. Pemerintah Belanda mengaku tidak memiliki keterkaitan apapun dengan kompetisi tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement