Sabtu 20 Oct 2018 04:00 WIB

Inggris Disarankan Larang Kendaraan Bermesin Bakar pada 2032

Inggris diharapkan menjadi pemimpin dunia dalam teknologi kendaraan listrik.

   Mobil listrik Hiriko Fold EV
Foto: vehiclepassion.com
Mobil listrik Hiriko Fold EV

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite parlemen Inggris pada Jumat (19/10) menyarankan agar pemerintah mengajukan larangan penjualan mobil baru berbahan bakar bensin dan diesel. Larangan ini berlaku delapan tahun ke depan sejak 2032 sebelum ditetapkan pada 2040, guna membantu negara mengurangi emisi gas rumah kaca.

Dilansir Reuters, Inggris diharapkan menjadi pemimpin dunia dalam teknologi kendaraan listrik. "Jika kita serius menjadi pemimpin dunia EV (kendaraan listrik) , pemerintah harus maju dengan target penjualan mobil dan van baru menjadi nol emisi pada 2032," kata Ketua Komite Bisnis, Energi dan Strategi Industri Rachel Reeves.

GM Terpukul Penurunan Penjualan Mobil di Cina

Meskipun demikian, laporan itu mengatakan negara harus meningkatkan insentif untuk serapan kendaraan listrik dan mengkritik keputusan untuk memotong insentif pada kendaraan listrik plug-in hibrida mulai November ini. Ia juga mengatakan, infrastruktur negara untuk pengisian kendaraan listrik belum sesuai dengan tujuan itu.

"Pemerintah perlu memliki pegangan dan memimpin koordinasi dukungan keuangan dan pengetahuan teknis yang diperlukan bagi otoritas lokal untuk mempromosikan infrastruktur ini, serta membantu memastikan bahwa mobil listrik adalah pilihan yang menarik bagi konsumen," kata dia.

Inggris memiliki sekitar 16.500 titik pengisian daya listrik. Namun, Inggris masih membutuhkan lebih banyak guna mencapai setidaknya 100 ribu titik pada tahun 2020.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement