Rabu 24 Oct 2018 12:15 WIB

Eropa Meragukan Penjelasan Saudi Soal Pembunuhan Khashoggi

Penjelasan Saudi soal Khashoggi dinilai banyak meninggalkan pertanyaan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS – Uni Eropa masih meragukan keterangan Pemerintah Arab Saudi perihal tewasnya jurnalis Jamal Khashoggi. Hal itu membuat Uni Eropa belum dapat mengambil langkah atau respons apapun terhadap Riyadh.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan, Uni Eropa telah meminta Saudi menjelaskan kronologi kematian Khashoggi melalui penyelidikan yang kredibel, cepat, dan transparan. Uni Eropa pun meminta Saudi berkolaborasi penuh dengan otoritas Turki.

Ia mengaku menyambut pengumuman Saudi yang mengonfirmasi bahwa Khashoggi tewas dibunuh di gedung konsulatnya di Istanbul. “Tapi penjelasan yang ditawarkan sejauh ini oleh otoritas Saudi meninggalkan banyak keraguan dan banyak pertanyaan yang tidak terjawab,” kata Mogherini ketika berbicara di Parlemen Uni Eropa pada Selasa (23/10).

Mogherini mengatakan respons Uni Eropa terkait kasus Khasoggi akan bergantung pada langkah-langkah yang diambil Saudi berikutnya. “Kami sedang mengerjakan langkah-langkah dan pernyataan lebih lanjut untuk diambil bersama-sama,” ucapnya.

Kasus Khashoggi telah menyedot perhatian dunia internasional. Ia dinyatakan hilang ketika mengunjungi gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober. Pejabat kepolisian Turki sempat mengklaim bahwa Khashoggi telah dibunuh di dalam gedung konsulat. Namun, tuduhan itu segera dibantah oleh pejabat konsulat Saudi.

Pada awalnya, Saudi mengaku tidak mengetahui apapun tentang hilangnya Khashoggi. Setelah kasus bergulir selama dua pekan, Saudi akhirnya menyatakan bahwa Khashoggi memang tewas di gedung konsulat. Ia tewas setelah terlibat cekcok mulut dan perkelahian dengan orang-orang di dalam konsulat.

Namun, Riyadh membantah bahwa Khashoggi telah dimutilasi. Kendati demikian, Saudi pun mengaku tidak mengetahui keberadaan jasad Khashoggi.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengatakan bahwa kasus pembunuhan Khashoggi terencana. “Kami memiliki informasi bahwa pembunuhan itu (Khashoggi) tidak instan, tapi direncanakan,” ujar Erdogan ketika berpidato di Ankara pada Selasa (23/10).

Menurut Erdogan, Saudi telah menahan 18 orang yang terlibat dalam kasus ini. Ia meminta Saudi mengekstradisi ke-18 tersangka ke Turki untuk menjalani proses hukum di negaranya.

Baca: Reputasi Erdogan Pulih Berkat Kasus Pembunuhan Khashoggi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement