Rabu 12 Dec 2018 17:54 WIB

Prancis Tahan Lima Orang terkait Serangan di Pasar Natal

Sekitar 350 pasukan keamanan sedang berupaya memburu pelaku.

Rep: Marniati/ Red: Friska Yolanda
Kendaraan melintas di pusat Kota Strasbourg menyusul insiden penembakan pada Selasa (11/12). Pemerintah Prancis menahan lima orang terkait peristiwa tersebut.
Foto: AP
Kendaraan melintas di pusat Kota Strasbourg menyusul insiden penembakan pada Selasa (11/12). Pemerintah Prancis menahan lima orang terkait peristiwa tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, STRASBOURG -- Pemerintah Prancis menahan lima orang terkait insiden penembakan di salah satu pasar Natal paling terkenal di Eropa  kota Strasbourg. Inisiden penembakan ini menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya 13 orang. 

Pemerintah menaikkan status keamanan dan mengirim bala bantuan polisi ke Strasbourg. Sekitar 350 pasukan keamanan sedang berupaya memburu pelaku. 

Pejabat polisi mengatakan pelaku terluka dalam baku tembak dengan tentara setelah serangan Selasa malam itu. Tetapi pelaku berhasil melarikan diri. Seorang pejabat tinggi mengatakan pelaku kemungkinan telah melarikan diri ke negara tetangga Jerman. Penyerang berusia 29 tahun itu diketahui memiliki catatan kriminal di Prancis dan Jerman. 

Wakil menteri dalam negeri Prancis Laurent Nunez mengatakan polisi telah menahan lima orang setelah melakukan pencarian  di sekitar kota. Polisi melakukan ivestigasi terorisme terkait insiden ini. Namun, motif serangan masih belum  jelas. Nunez mengatakan delapan orang yang terluka dalam kondisi serius. Beberapa orang juga mengalami luka di kepala.

photo
Polisi berjaga di stasiun Kota Strasbourg pascainsiden penembakan di kota tersebut, Selasa (11/12).

Serangan itu merupakan pukulan baru bagi Prancis, setelah aksi  protes terhadap Presiden Emmanuel Macron yang  menyebabkan kerusuhan di Paris. "Hidup harus terus berjalan sehingga kota tidak menyerah pada teroris yang mencoba mengganggu cara hidup kita," ujar Walikota Strasbourg Roland Ries. 

Ries mengatakan penyerang itu masuk ke dalam zona keamanan di sekitar tempat tersebut dan melepaskan tembakan. Polisi disiagakan di Strasbourg pada  Rabu pagi, dan pasar Natal ditutup. 

Strasbourg, sebuah kota sekitar 500 kilometer  timur Paris di perbatasan Perancis dengan Jerman. Kota ini terkenal sebagai "Ibukota Natal". Pasar natal yang berada  di sekitar katedral setempat merupakan tradisi liburan di kot itu. 

Banyak serangan teror paling mematikan di Eropa dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi di Prancis. "Saya mendengar dua atau tiga tembakan sekitar pukul 19:55, kemudian saya mendengar teriakan. Saya mendekat ke jendela. Saya melihat orang-orang berlarian. Setelah itu saya menutup  jendela. Lalu saya mendengar lebih banyak tembakan, lebih dekat kali ini," kata Yoann Bazard (27), yang tinggal di pusat Strasbourg.

Saksi lain, Peter Fritz, mengatakan kepada BBC salah satu dari tiga korban tewas adalah seorang turis Thailand yang ditembak di kepala.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement