Rabu 16 Jan 2019 14:30 WIB

TV HAM Diluncurkan di London

IOHR ingin menjadikan HAM sebagai topik seksi di dunia.

Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kanal televisi pertama di dunia yang didedikasikan untuk hak asasi manusia (HAM) diluncurkan di London, Selasa (15/1). Kanal ini berjanji untuk menyampaikan kepada masyarakat kisah-kisah tersembunyi yang diabaikan oleh media arus utama.

Observatorium HAM Internasional (IOHR) mengatakan kanal yang berbasis web mereka akan menyampaikan masalah-masalah HAM kepada pemirsa di lebih dari 20 negara di penjuru Eropa, Amerika Latin, dan Timur Tengah.

"Ada banyak orang di dunia yang tidak bisa bersuara, dan hal itu tampaknya terus memburuk," kata Direktur IOHR Valerie Peay.

"Ada banyak kanal di luar sana, namun sejauh ini tidak ada satu pun yang didedikasikan untuk HAM. Kami ingin menghadirkannya ke rumah pemirsa," kata Peay.

Topik-topiknya akan mencakup pengungsi, kebebasan pers dan penahanan jurnalis, ekstremisme, hak-hak perempuan, masalah-masalah LGBT, dan nasib orang-orang tanpa kewarganegaraan.

"Kita hidup di dunia tempat berita berputar 24 jam dan banyak kisah yang hilang, kita juga menyaksikan HAM disisihkan," kata Peay.

Program-program di kanal itu akan meninjau Cina, 30 tahun setelah penumpasan unjuk rasa prodemokrasi di Alun-alun Tiananmen. Selain itu mengenai dampak positif dan negatif teknologi terhadap perempuan, dan dampak HAM pasca-Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) pada Maret.

Yelda Hakim, pemandu acara yang juga adalah wartawan BBC, saat acara peluncuran itu mengatakan bahwa kanal tersebut bertujuan untuk menyuarakan orang-orang yang tidak bersuara. Dia juga ingin membuat HAM menjadi topik seksi di dunia.

Siaran TV itu bisa disaksikan melalui platform interaktif netgem.tv dan dalam waktu dekat akan tersedia melalui aplikasi telepon genggam. Program ini akan disiarkan dalam bahasa Inggris, namun IOHR berharap nantinya dapat menyiarkan dalam bahasa lain, termasuk Persia, Turki, Arab, dan Rusia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement