Senin 27 Aug 2018 12:32 WIB

Uskup Ini Ingin Paus Fransiskus Mengundurkan Diri

Paus dinilai tidak bertindak banyak dalam menyikapi laporan pelecehan seksual.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Paus Francis
Foto: ap
Paus Francis

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Pejabat senior Vatikan, Carlo Maria Vigano meminta Paus Fransiskus mengundurkan diri. Ia menuduh Paus gagal bertindak cepat dalam menangani tuduhan pelecehan seksual terhadap mantan Kardinal Gereja Katolik Roma Amerika, Theodore McCarrick.

Dalam pernyataan 11 halaman seperti dikutip dari Aljazirah, mantan Duta Besar untuk Washington, Uskup Agung Carlo Maria Vigano itu mengatakan, sanksi yang dijatuhkan kepada McCarrick oleh Paus Benediktus XVI atas pelanggaran seksual, dicabut atas kewenangan Fransiskus. Meskipun ada laporan tentang prilaku tidak bermoral yang sangat buruk dari para pastor dan imam.

Vigano mengatakan, Paus Fransiskus telah menerima laporan darinya pada 2013 tentang dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Kardinal AS McCarrick. Tapi Paus tidak bertindak apapun. Paus malah menutupinya dari sanksi dan bahkan McCarrick masih dipercaya.

"Dalam momen yang sangat dramatis, dia harus mengakui kesalahannya dan sesuai dengan prinsip toleransi nol yang dicanangkan," katanya, Senin (27/8).

Baca juga, Paus Francis Terima Pengunduran Diri Dua Uskup Cile.

Vigano (77 tahun) merupakan seorang konservatif yang berpandangan keras tentang anti-gay yang telah lama dilihat sebagai kritikan dari Paus Fransiskus yang memandangnya lebih moderat. Surat dari Vigano juga berisi kecaman panjang tentang homoseksualitas dan liberal di Gereja Katolik.

Seorang penulis, aktivis dan korban kekerasan Gereja, Colm O'Gorman mengatakan, surat dari Vigano adalah perkembangan yang sangat mengejutkan bagi dunia keuskupan.

"Dalam sejarah gereja selama 2.000 tahun, tidak ada pejabat gereja senior yang pernah keluar dan meminta paus untuk mengundurkan diri," kata O'Gorman kepada Aljazirah.

"Saya pikir kita perlu berhati-hati karena Vigano memiliki cara sendiri. Ada pertempuran ideologis yang terjadi di dalam gereja. Saya terkejut itu muncul dari tingkat yang tinggi dalam hirarki gereja. Tapi itu adalah sesuatu yang harus ditanggapi oleh Vatikan," tambah dia.

Sementara pihak Vatikan belum memberikan komentar langsung mengenai sikap Vigano. Kritik Vigano datang ketika Paus Fransiskus melakukan kunjungan dua hari ke Irlandia.

Pada Ahad (26/8), Paus Fransiskus mengatakan, kepada puluhan ribu orang yang berkumpul di Dublin, "Tidak seorang pun dari kita gagal untuk digerakkan oleh kisah-kisah kaum muda yang menderita akibat pelecehan, itu sangat menyedihkan, dirampas tidak bersalah dan meninggalkan bekas luka."

Francis bertemu secara pribadi pada Sabtu dengan delapan korban penyiksaan oleh pendeta, agama dan kelembagaan. Dia mengatakan, akan mencari komitmen yang lebih besar untuk menghilangkan momok terhadap para pendeta dan korban.

Pada awal Agustus Pengadilan Penssylvania merilis dugaan pelecehan seksual yang dilakukan sekitar 300 pastor terhadap lebih dari 1000 anak selama 70 tahun terakhir. Menurut laporan tersebut banyak peristiwa pelecehan seksual oleh pendeta yang tidak terungkap karena pihak gereja menutupinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement