Ahad 03 Feb 2019 09:26 WIB

Orang yang Bangun Pagi Berpeluang Lebih Kecil Alami Depresi

Penelitian menganalisis DNA hampir 700 ribu orang.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nur Aini
Bangun di pagi hari (ilustrasi)
Foto: Menshealth
Bangun di pagi hari (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para peneliti menemukan orang yang secara alami bangun lebih awal di pagi hari cenderung kurang mengembangkan masalah kesehatan mental di masa depan. Studi itu dilakukan oleh para ilmuwan di berbagai universitas di Inggris, Amerika Serikat, Belanda, Jerman, dan Australia, serta diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature Communications.

Mereka menilai data dari hampir 700 ribu orang untuk menentukan bagaimana susunan genetik seseorang dapat mempengaruhi ritme sirkadian alami dan keadaan kesehatan mental mereka. Data tersebut dikumpulkan dari orang-orang yang telah terdaftar di UK Biobank dan orang-orang yang telah mengirimkan sampel genetik ke perusahaan pengujian genetik DNA 23andMe.

Para peneliti menilai gen orang menggambarkan diri mereka sebagai seseorang yang bangun di pagi hari (morning person) dan orang yang aktif di malam hari (evening person). Mereka menyimpulkan ada afiliasi kuat antara DNA mereka dan kemampuan bangun dari tempat tidur di pagi hari.

Temuan itu menunjukkan orang yang mengkategorkan diri mereka sebagai morning person lebih kecil kemungkinannya mengalami masalah kesehatan mental dibandingkan evening person. Tim tersebut merujuk silang 351 faktor genetik dengan gen yang telah mengetahui hubungan dengan beberapa kondisi kesehatan mental.

Para peneliti sampai pada kesimpulan bahwa mereka yang secara alami bangun pagi memiliki peluang lebih kecil untuk mengalami kondisi depresi atau skizofrenia.

“Ada asosiasi epidemiologis yang jelas, yang dilaporkan dalam literatur antara ciri-ciri kesehatan mental dan chronotype dengan gangguan kesehatan mental yang biasanya terwakili secara berlebihan dalam orang yang bangun malam hari, kata peneliti, seperti yang dilansir dari Independent, Ahad (3/2).

“Dalam penelitian kami menunjukkan (orang yang bangun) pagi hari secara genetik berkorelasi negatif dengan depresi dan skizofrenia, serta berkorelasi positif dengan kesejahteraan,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement