Jumat 15 Mar 2019 19:06 WIB

Tim Kriket Bangladesh Selamat dari Penembakan Christchurch

Para pemain terguncang tapi dalam keadaan baik.

Rep: Riza Wahyu Pratama/ Red: Ani Nursalikah
Jendela mobil yang hancur setelah penembakan yang mengakibatkan banyak kematian dan cedera di Masjid Al Noor di Deans Avenue di Christchurch, Selandia Baru, (15/3 2019).
Foto: EPA-EFE/Martin Hunter
Jendela mobil yang hancur setelah penembakan yang mengakibatkan banyak kematian dan cedera di Masjid Al Noor di Deans Avenue di Christchurch, Selandia Baru, (15/3 2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA PUSAT -- Reporter ESPN cricinfo Mohammed Isam mengatakan, anggota tim kriket Bangladesh yang akan melakukan uji coba di Christchurch, Selandia Baru lolos dan selamat dari serangan penembakan di Masjid Al Noor, Jumat (15/3).

Pelatih tim kriket Bangladesh, Mario Villavarayen menguatkan dan mengondisikan para pemain. Sebagaimana dikutip di New Zealand Herald, ia mengatakan, tim mereka berada sangat dekat dengan tempat kejadian penembakan.

Baca Juga

"Para pemain terguncang dengan adanya kejadian itu. Namun mereka semua dalam keadaan baik-baik saja," kata Villavarayen.

Dengan adanya serangan tersebut, uji coba ketiga antara Selandia Baru dan Bangladesh ditunda. Saksi penembakan Len Peneha mengatakan, ia melihat seorang pria mengenakan pakaian hitam masuk Masjid Al Noor dan sesaat kemudian terdengar banyak suara tembakan. Setelah itu diikuti dengan larinya orang dari masjid menghindari teror.

"Pelaku penembakan melarikan diri sebelum tim gawat darurat datang," kata Peneha.

Peneha adalah orang yang tinggal di samping masjid. Saat kejadian berlangsung, ia datang ke masjid untuk menolong orang-orang.

"Saya melihat korban meninggal di mana-mana," kata Peneha.

Ia menceritakan, satu orang yang ada di masjid dengan darah di bajunya bersembunyi di bawah bangku di tempat penembakan terjadi. Ia mengatakan, terdapat sekitar 50 orang yang berada di masjid saat itu.

Serangan itu mengakibatkan 49 orang tewas dan setidaknya 20 lainnya terluka. Peristiwa penembakan itu terjadi di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Hal itu merupakan serangan terburuk dalam sejarah negara pasifik tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement