Selasa 19 Mar 2019 07:33 WIB

Tidak Ada WNI Jadi Korban Penembakan Utrecht

Kedutaan besar dan PPI Utrecht mengumpulkan data WNI.

Korban penembakan trem di Utrecht, Belanda, terbaring ditutupi kain putih di sisi trem, Senin (18/3) waktu setempat.
Foto: AP Photo/Peter Dejong
Korban penembakan trem di Utrecht, Belanda, terbaring ditutupi kain putih di sisi trem, Senin (18/3) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Duta Besar RI untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja menyatakan sejauh ini tidak ada WNI menjadi korban peristiwa penembakan di trem di Utrecht, Senin (18/3).

"Sejauh ini belum ada laporan WNI menjadi korban. Kami juga bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Utrecht untuk mengumpulkan data WNI," kata Dubes Puja melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Senin malam.

Baca Juga

Insiden penembakan di trem tersebut terjadi pada pukul 10.45 pagi waktu setempat. BBC melaporkan, tiga korban meninggal dunia, sementara jumlah korban terluka belum diketahui persis.

Polisi bersenjata dilaporkan berkumpul di luar sebuah rumah di sebuah jalan dekat persimpangan 24 Oktoberplein, tempat serangan trem terjadi. Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan dia sangat prihatin atas insiden tersebut. PM Rutte mulai mengadakan pertemuan dengan tim krisis nasional yg terdiri dari para menteri dan kepolisian untuk membicarakan langkah-langkah penanggulan krisis ini.

Polisi telah menangkap seorang pria yang diduga menembak mati tiga orang dan melukai lima lainnya di kota Utrecht, Belanda. Penembakan itu ternyata dilakukan terkait perselisihan keluarga.

Sebuah konferensi pers mengumumkan penangkapan Gokmen Tanis kelahiran Turki (37 tahun). Ia diduga melepaskan tembakan pada pukul 10.45 waktu setempat di sebuah trem di persimpangan 24 Oktoberplein. Penembakan yang terjadi di pusat kota itu memicu kekhawatiran luas akan serangan teror.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement