Sabtu 23 Mar 2019 13:23 WIB

Cina Tolak Utusan Guaido, IADB Batalkan Pertemuan

Cina mengusulkan agar pertemuan tak dihadiri perwakilan Guaido ataupun dan Maduro

Rep: Riza/ Red: Teguh Firmansyah
Juan Guaido
Foto: AP
Juan Guaido

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON -- Inter-American Development Bank (IADB), membatalkan pertemuan antara 48 negara anggota yang rencananya akan dilaksanakan minggu depan. Pertemuan yang akan dilakukan di Cina itu dibatalkan setelah Beijing menolak kehadiran pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido. Demikain menurut dua sumber yang memahami keputusan tersebut.

Sumber tersebut mengatakan, keputusan itu diambil di Washington dalam sebuah pertemuan dewan eksekutif IADB.  Dewan eksekutif akan melakukan voting dalam 30 hari untuk menjadwalkan ulang pertemuan pada tanggal dan lokasi yang berbeda.

Baca Juga

Pada Kamis (21/3), Amerika Serikat mengancam akan menggagalkan pertemuan yang rencananya akan dilakukan 26-31 Maret itu, kecuali Beijing dapat memberikan visa kepada perwakilan Guaido, ekonom Harvard, Ricardo Hausmann.

Acara itu ditujukan untuk mempertemukan menteri keuangan dan pembangunan dari negara-negara pemberi pinjaman, sekaligus untuk memperingati ulang tahun IADB ke 60.

Guaido pada Januari mendeklarasikan diri menjadi Presiden sementara Venezuela. Ia menolak hasil pemilihan ulang Presiden Nicolas Madura. Mayoritas negara-negara Barat mengakui Guaido sebagai kepala negara Venezuela, namun Russia dan Cina tetap mendukung Maduro.

Salah satu sumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters, Kamis (21/3), Cina mengusulkan untuk tidak adanya perwakilan, baik dari Maduro ataupun Guaido untuk menghindari politisasi pertemuan tersebut.

Gedung Putih tidak serta merta berkomentar dalam masalah tersebut. Kedutaan Besar Cina di Washington juga tidak mengirimkan email dalam rangka mempertanyakan keputusan IADB tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang ditulis dalam laman IADB, mereka mengkonfirmasi bahwa pertemuan yang rencananya dilaksanakan pada 28-30 Maret di Chengdu dibatalkan, namun pihak IADB tidak memberikan alasan lebih lanjut. Menteri luar negeri China tidak serta merta merespon ataupun berkomentar mengenai hal itu.

IADB adalah organisasi multilateral pemberi pinjaman pertama yang mengganti perwakilan terpilih, Maduro dengan Guaido. Langkah tersebut akan membuka jalan masuknya kredit ke Venezuela ketika Maduro mundur.

International Monetary Fund (Dana Moneter Internasional) dan World Bank (Bank Dunia) selama ini tidak mengeluarkan keputusan mengakui Guaido secara resmi sebagai kepala negara Venezuela.

Jika pertemuan tetap diselenggarakan di tempat yang direncanakan, hal itu akan menjadi pertemuan pertama IADB di Cina. Sebuah negara di Asia yang menjadi pemain utama di Amerika Latin. Cina telah menyalurkan lebih dari 50 miliar dolar AS ke Venezuela selama satu dekade terakhir dalam rangka perjanjian utang minyak.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement