REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pada tahun lalu peretas berhasil mengirimkan virus malware ke lebih dari satu juta pengguna komputer Asus. Peneliti keamanan jaringan komputer mengatakan para peretas menyerang sistem pembaruan atau update perangkat lunak AS.
Perusahaan penyedia layanan keamanan siber Kaspersky Lab mengatakan serangan tersebut dilakukan antara bulan Juni dan November tahun lalu. Para peretas menggunakan 'pintu belakang' sistem update perangkat lunak yang membuat mereka dapat melakukan serangan.
"Kami tidak dapat menghitung total jumlah pengguna yang terinfeksi hanya dengan data yang kami miliki, namun, kami memperkirkan skala masalah sebenarnya jauh lebih besar dan kemungkinan ada lebih satu juta pengguna di seluruh dunia yang terinfeksi," kata Kaspersky, dalam unggahan di blog mereka, Selasa (26/3).
Juru bicara perusahaan keamanan siber Symantec mengatakan peneliti di perusahaannya juga berhasil mengidentifikasi serangan terhadap pengguna Asus. Sementara itu, Asus berjanji akan segera memberikan pernyataan tentang hal ini.
Serangan siber itu pertama kali dilaporkan oleh situs teknologi Motherboard. Situs itu menunjukkan bagaimana peretas dapat memanfaatkan besarnya perusahaan teknologi dan pemasok mereka untuk mendapat korban dalam jumlah besar.
Kaspersky mengatakan lebih dari 57 ribu pengguna mengunduh dan menginstal perangkat lunak Asus yang sudah diperbaharui. Tapi peretas berniat untuk mengincar jumlah korban yang lebih sedikit.
Kaspersky juga memberikan informasi kepada Asus atas serangan ini pada bulan Januari lalu. Mereka membantu perusahaan itu untuk melakukan penyelidikan.