Rabu 03 Apr 2019 01:03 WIB

Menlu Prancis: Brexit Terancam Tanpa Kesepakatan

Kesepakatan Brexit yang diajukan PM Inggris ditolak oleh parlemen.

Red: Nur Aini
Seorang demonstran membawa bendera bertuliskan 'Leave means leave' di Patung Winston Churchill di London, Jumat (29/3). Demonstran pro Brexit melakukan aksi usai keputusan Uni Eropa yang menunda eksekusi Brexit.
Foto: AP Photo/ Kirsty Wigglesworth
Seorang demonstran membawa bendera bertuliskan 'Leave means leave' di Patung Winston Churchill di London, Jumat (29/3). Demonstran pro Brexit melakukan aksi usai keputusan Uni Eropa yang menunda eksekusi Brexit.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire menilai Inggris sedang mengarah pada kemungkinan keluar dari Uni Eropa tanpa ada kesepakatan soal persyaratan pemisahan setelah parlemen Inggris kembali menolak untuk menyetujui kesepakatan.

Para anggota parlemen Inggris pada Senin (1/4) tidak berhasil menghindarkan kekacauan seputar pemisahan Inggris dari Uni Eropa. Keadaan itu membuat arah masa depan pemisahan Inggris dari kelompok negara-negara Eropa itu terperosok ke dalam keraguan.

Baca Juga

"Rakyat Inggris telah menentukan pilihan untuk meninggalkan Uni Eropa, terserah mereka untuk mencari cara agar mencapai kesepakatan. Karena mereka tidak dapat mencapai kesepakatan, kita mengarah pada Brexit yang tanpa persetujuan," kata Le Maire kepada para wartawan setelah memperkenalkan buku barunya soal Eropa.

Sebelumnya anggota parlemen Inggris menolak perjanjian yang menetapkan syarat-syarat keluarnya Inggris dari UE dalam tiga kesempatan. Kesepakatan yang dirancang Perdana Menteri Theresa May dikalahkan oleh 58 suara di parlemen pekan lalu.
 
Inggris ditargetkan keluar dari blok Eropa pada 12 April. Jika tidak, May harus meminta Uni Eropa untuk memperpanjang lagi proses Brexit, atau membawa Inggris keluar dari UE pada 12 April dengan tanpa kesepakatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement