Rabu 08 May 2019 11:00 WIB

Pamela Anderson Merasa 'Mual' Usai Kunjungi Julian Assange

Red:
abc news
Foto: abc news
abc news

Bintang serial TV Baywatch Pamela Anderson mengaku merasa 'mual' setelah mengunjungi Julian Asssange di penjara dengan penjagaan paling ketat di Inggris.

Dukungan terhadap Julian Assange

Kunjungan Pamela Anderson dilakukan untuk memberikan dukungan kepada pendiri Wikileaks tersebut.

Anderson mengunjungi Assange di Penjara Belmarsh di London Tenggara hari Selasa (7/5/2019) dan pria berusia 47 tahun itu tidak bisa keluar dari selnya.

Anderson juga mengatakan dia 'merasa sangat terpukul' melihat keadaan Assange.

"Dia tidak layak ditempatkan di penjara dengan penjagaan paling ketat seperti itu, dia tidak pernah melakukan tindak kekerasan," kata Anderson kepada media yang menunggu di luar penjara.

"Dia tidak bersalah."

Anderson (51 tahun) mengatakan Asasange tidak memiliki akses untuk mendapatkan informasi, dan dia 'terputus dari semua orang", termasuk dari anak-anaknya sendiri.

"Dia orang yang baik, orang yang luar biasa," kata Anderson.

"Saya mencintai dia, saya tidak bisa membayangkan apa yang sudah terjadi padanya."

Anderson sudah menjadi salah seorang pendukung vokal Assange selama beberapa tahun terakhir.

Dia pernah beberapa kali mengunjungi Assange yang mengungsi di kedutaan besar Ekuador di London sebelum kemudian ditahan dan dipaksa keluar dari gedung tersebut oleh polisi Inggris bulan April.

Assange sekarang ini menjalani hukuman 50 minggu penjara karena melanggar perintah pengadilan setelah dia meminta perlindungan suaka di kedutaan Ekuador di tahun 2012.

Minggu lalu Assange mengatakan akan menentang usaha ekstradisi terhadap dirinya oleh pemerintah Amerika Serikat berkenaan dengan tuduhan pembocoran dokumen rahasia milik pemerintah.

Amerika Serikat menuduh Assange berkomplot dengan mantan analis intelejen tentara AD Amerika Serikat Chelsea Manning dalam meretas kata sandi untuk mendapat informasi yang akhirnya dimuat di Wikileaks.

Dia menghadapi kemungkinan lima tahun penjara bila terbukti bersalah di Amerika Serikat, tetapi pengacaranya mengatakan Assange mungkin akan menghadapi tuduhan tambahan dan lebih serius bila dia diserahkan ke pihak Amerika Serikat.

Assange akan dihadapkan lagi ke pengadilan tanggal 30 Mei, sementara itu Amerika Serikat diperkirakan akan menjelaskan lebih rinci permintaan ekstradisi sebelum sidang berkenaan dengan hal itu tanggal 12 Juni.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement