Jumat 24 May 2019 19:02 WIB

Uni Eropa tak akan Ubah Kesepakatan Brexit Meski May Mundur

Uni Eropa tidak mengubah posisinya pada kesepakatan Brexit meski Theresa May mundur.

Red: Nur Aini
Perdana Menteri Inggris Theresa May keluar dari 10 Downing Street di London, 22 Mei 2019.
Foto: AP Photo/Kirsty Wigglesworth
Perdana Menteri Inggris Theresa May keluar dari 10 Downing Street di London, 22 Mei 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Posisi Uni Eropa dalam persyaratan keluarnya Inggris dari blok tersebut tidak berubah meski Perdana Menteri Theresa May pada Jumat mengumumkan akan mengundurkan diri pada 7 Juni.

"Presiden (Komisi Eropa) (Jean-Claude) Juncker mengikuti pengumuman pengunduran diri Perdana Menteri May pagi ini dengan duka cita," kata juru bicara Komisi, Mina Andreeva saat konferensi pers.

Baca Juga

"Presiden sangat senang dan menghargai bekerja sama dengan Perdana Menteri May. Dia juga akan melakukan hal serupa, menghormati, dan membangun hubungan kerja dengan perdana menteri baru, siapa pun itu. Posisi kami dalam kesepakatan Brexit- tidak berubah," ucap Andreeva.

Juru bicara menegaskan kembali bahwa blok tersebut tidak akan mengubah kesepakatan Brexit yang menemui jalan buntu. Tetapi, komite bisa menekan deklarasi politik yang menyertainya dalam hubungan Uni Eropa dan Inggris pasca-Brexit.

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron siap bekerja sama dengan Perdana Menteri baru Inggris terkait semua isu Eropa dan bilateral setelah Theresa May mengundurkan diri. Namun, ia menginginkan kejelasan tentang pendekatan Inggris untuk Brexit, menurut pernyataan pejabat Istana Elysee, Jumat.

''Hubungan kami dengan Inggris sangat penting di seluruh sektor. Terlalu dini untuk berspekulasi atas dampak dari keputusan (May)," kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa penting memastikan peristiwa itu tidak mempengaruhi fungsi Uni Eropa.

"Kami perlu klarifikasi segera" dari Inggris tentang apa yang diinginkan negara itu dari Brexit, menurut pejabat itu.

Inggris akan meninggalkan Uni Eropa tanpa sebuah kesepakatan pada Oktober kecuali sebuah kesepakatan dapat dicapai dengan EU yang juga dapat diterima oleh parlemen Inggris.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement