Rabu 12 Jun 2019 18:11 WIB

Presiden Baru Ukraina Pecat Massal Pejabat

Belasan gubernur dan pejabat Dinas Keamanan Ukraina dipecat.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Presiden terpilih Ukraina Volodymyr Zelenski di Kiev, Ukraina, 21 April 2019. Dia adalah seorang komedian yang berperan sebagai presiden.
Foto: AP Photo/Vadim Ghirda
Presiden terpilih Ukraina Volodymyr Zelenski di Kiev, Ukraina, 21 April 2019. Dia adalah seorang komedian yang berperan sebagai presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina yang baru terpilih Volodymyr Zelenskiy memecat 15 gubernur dalam pemerintahannya. Selain 15 gubernur, Zelenskiy juga memecat dua wakil kepala Dinas Keamanan Ukraina (SBU), dan enam kepala cabang SBU pada pemerintahannya selama pemecatan massal yang dimulai Selasa (11/6). Zelenskiy memecat sejumlah pejabat SBU, termasuk dua wakil kepalanya Oleh Frolov dan Vladyslav Kosynskyi. 

Wakil Kepala Staf Zelenskiy, Ruslan Ryaboshapka mengatakan, para deputi tersebut terlibat dalam banyak tindakan ilegal termasuk selama masa kampanye. "Pemecatan hanyalah awal bagi mereka, langkah-langkah lain akan dilakukan dalam urutan prosedural," kata Ryaboshapka seperti dilansir Kyif Post, Rabu (12/6).

Baca Juga

Zelenskiy juga memecat kepala departemen regional SBU dalam enam wilayah perwakilan yakni di Odesa, Lviv, Vinnytsa, Zakarpattia, Chernivtsi, dan Volyn. Dalam semua wilayah perwakilan itu, Ryaboshapka menduga adanya sejumlah kasus penyelundupan.

Presiden juga menandatangani dekrit yang mengusulkan agar parlemen Ukraina memecat Jaksa Agung Yuriy Lutsenko, dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Pavlo Klimkin. Presiden yang sebelumnya menjadi komedian itu juga membatalkan beberapa dekrit kebijakan yang ditandatangani pendahulunya, Petro Poroshenko. Dekrit itu mengangkat anggota dewan pengawas negara bagian Dewan Kehakiman Tinggi.

Sebelumnya, Zelenskiy lebih dulu mengusulkan agar Lembaga Pemerintahan Ukraina (Verkhovna Rada) memecat sejumlah pejabat yang bertugas selama masa Pemerintahan Poroshenko, termasuk kepala SBU Vasyl Grytsak, Menteri Pertahanan Stepan Poltorak, dan Menlu Klimkin. Namun, parlemen menolak untuk mendukung pemecatan itu hingga Zelenskiy menghadirkan kandidat penggantiannya.

Pertama, Ryaboshapka mengatakan, alasan bagi pemecatan Lutsenko adalah bahwa Lutsenko tidak memiliki pendidikan hukum. Hal itu pun menuai sebuah kritik yang telah menggerogoti Lutsenko selama masa jabatannya.

"Undang-undang kantor kejaksaan mengatakan bahwa jaksa hanya bisa diduduki oleh orang yang memiliki pengalaman di bidang hukum. Lutsenko tidak memiliki pengalaman ini," ujar Ryaboshapka.

Pada 2016, tepat sebelum Lutsenko diangkat, parlemen mengesahkan perubahan undang-undang yang memungkinkan orang yang tidak memiliki pendidikan hukum untuk menduduki kantor parlemen.

Selain jaksa penuntut umum, Zelenskiy mengusulkan agar parlemen memecat Menlu Klimkin, dan menggantikannya dengan diplomat Vadym Prystaiko sebagai menteri luar negeri. Prystaiko telah menjadi salah satu wakil kepala staf Zelenskiy sejak 22 Mei. Sebelumnya Prystaiko menjabat sebagai duta besar Ukraina untuk Kanada dan kepala Misi Ukraina ke NATO. Dia juga menduduki sejumlah posisi di Kementerian Luar Negeri.

Dari 15 gubernur yang dipecat, 12 di antaranya adalah kepala penuh pemerintahan beberapa wilayah Ukraina. Mereka di antaranya, Oleksandr Mysnyk (perwakilan Chernihiv), Vadym Lozovyi (perwakilan Khmelnytskyi), Stepan Barna (perwakilan Ternopil), Mykola Klochko (perwakilan wilayah Sumy), Oblast Oleksiy Savchenko (perwakilan wilayah Mykolaiv), Oleh Syniutka (Oblast Lviv), Serhiy Kuzmenko (Oblast Kirovohrad), Oleksandr Tereshchuk (Oblast Kyiv), Oleh Honcharuk (Oblast Ivano-Frankivsk), Kostiantyn Bryl (Oblast Zaporizhia), Hennadiy Moskal (Oblast Zakarpattia, dan (Oblast Lembah Oleks)

Presiden juga memberhentikan tiga penjabat gubernur, Dmytro Butriy (Oblast Kherson), Serhiy Parashchenko (Oblast Odesa) dan Roman Tovstyi (Oblast Poltava). Ketiga penjabat gubernur tersebut berkuasa setelah Poroshenko memberhentikan pendahulunya sesaat sebelum akhir masa kepresidenannya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement