Senin 21 May 2018 19:10 WIB

Menlu Retno Temui Wamenlu AS di Pertemuan Menlu G-20

Retno mendapat penjelasan mengenai posisi AS terhadap status Yerusalem dari Sullivan

Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John J. Sullivan untuk membahas berbagai isu yang menjadi kepentingan dan perhatian kedua negara. Hal itu disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Senin (21/5).

Pertemuan bilateral itu dilakukan sebelum Menlu Retno mengikuti "working dinner" Menlu G20 yang mengawali rangkaian pertemuan para menlu G20 di Buenos Aires, Argentina pada Ahad (20/5). Dalam pertemuan itu, Wakil Menlu AS menyampaikan penghargaannya atas dukungan Indonesia terhadap proses perdamaian di Afghanistan, termasuk dengan memfasilitasi Pertemuan Trilateral Ulama di Bogor.

Menlu Retno dan Wamenlu Sullivan juga membahas upaya untuk memperkuat kerja sama dalam rangka kemitraan strategis (strategic partnership) antara Indonesia dan Amerika Serikat. Selain itu, Menlu Retno juga mendapat penjelasan mengenai posisi AS terhadap status Yerusalem dari Wakil Menlu AS, yang menanggapi keprihatinan Menlu Retno atas pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai status Yerusalem.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia juga telah mengecam keras kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang membuka kedutaan besarnya di Yerusalem. Pemerintah Indonesia memandang langkah Amerika Serikat melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB, serta mengancam proses perdamaian Israel-Palestina dan bahkan perdamaian itu sendiri.

Untuk itu, pemerintah Indonesia mendesak Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB segera bersidang untuk mengambil sikap dan langkah yang tegas terkait kebijakan AS tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement