Senin 02 Jul 2018 15:09 WIB

AS Sanggup Bongkar Program Nuklir Korut dalam 1 Tahun

Washington merancang sebuah program untuk membongkar senjata pemusnah massal Korut

Rep: Marniati/ Red: Bilal Ramadhan
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.
Foto: reuters
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--- Penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton mengaku yakin pembongkaran program senjata Korea Utara (Korut) dapat dilakukan dalam waktu satu tahun. Ini karena Amerika Serikat (AS) dan Korut memulai kembali perundingan tingkat tinggi.

Bolton mengatakan pada program CBS "Face the Nation" bahwa Washington telah merancang sebuah program untuk membongkar senjata pemusnah massal Korut. Yang terdiri dari program rudal kimia, biologi dan nuklir serta balistik dalam waktu setahun. Ini dilakukan jika ada kerja sama penuh dan keterbukaan Pyongyang.

"Jika mereka memiliki keputusan strategis yang sudah dibuat untuk melakukan itu dan mereka bekerja sama, kami dapat bergerak sangat cepat. Secara fisik kami akan dapat membongkar sebagian besar program mereka dalam waktu setahun," katanya.

Dia mengatakan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo kemungkinan akan segera membahas proposal itu dengan Korut. Financial Times melaporkan Pompeo akan mengunjungi Korut pekan ini. Tetapi Departemen Luar Negeri belum mengkonfirmasi rencana perjalanan Pompeo ke Korut.

Media Korsel melaporkan pada Ahad bahwa duta besar AS untuk Filipina, Sung Kim, bertemu dengan pejabat Korut di desa perbatasan Panmunjom. Desa itu berada dalam zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea.

Ia ingin mengkoordinasikan agenda untuk kunjungan berikutnya ke Korut. Delegasi Sung Kim menyampaikan surat Pompeo kepada Kim Yong Chol, seorang pejabat tinggi Pyongyang yang bertemu dengan Pompeo dan Presiden AS Donald Trump menjelang KTT Kim dan Trump di Singapura.

Beberapa ahli mengkritisi sikap optimistis Bolton terkait jangka waktu pembongkaran program senjata Korut. "Secara fisik akan mungkin untuk membongkar sebagian besar program Korut dalam setahun. Namun saya tidak percaya akan mungkin untuk memverifikasi pembongkaran penuh dalam waktu satu tahun," kata pejabat kontrol senjata Departemen Luar Negeri di bawah Presiden Barack Obama, Thomas Countryman.

"Saya juga belum melihat bukti keputusan tegas Korut untuk melakukan pembongkaran penuh," tambahnya.

Wall Street Journal melaporkan pada Ahad (1/7), mengutip para peneliti yang telah memeriksa citra satelit baru dari Planet Labs Inc. yang berpusat di San Francisco bahwa Korut sedang menyelesaikan perluasan  pabrik pengolahan utama rudal. Gambar yang dianalisis oleh Middlebury Institute of International Studies di Monterey, California menunjukkan Korut sedang menyelesaikan pembangunan di luar pabrik saat Kim Jong-un mengadakan pertemuan dengan Trump bulan lalu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement