Jumat 31 Aug 2018 09:18 WIB

Stasiun Luar Angkasa Internasional Bocor

Kebocoran pertama kali diketahui dari sensor tekanan udara stasiun.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station)
Foto: Dailymail.co.uk
Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dilaporkan mengalami kebocoran udara. Fragmen berbatu berkecepatan tinggi yang sedang melintas diduga menabrak salah satu kapsul di Stasiun Luar Angkasa.

Seperti dilansir di BBC World, Jumat (31/8), kebocoran tersebut pertama kali diketahui dari sensor tekanan udara stasiun. Sensor itu kemudian mengirim sinyal peringatan kepada pusat kendali stasiun di Bumi. Saat terjadi kebocoran, diketahui para astronot sedang tidur. Namun, tak lama setelah peringatan diketahui, sebanyak enam astronot langsung bergerak mencari titik utama kebocoran.

Berdasarkan laporan, kebocoran tersebut terdapat di badan pesawat Soyuz Rusia yang sebelumnya digunakan untuk membawa tiga awak kapal ke stasiun luar angkasa pada 8 Juni 2018 lalu, salah satunya astronot asal Jerman, Alexander Gerst. “Terjadi situasi yang tidak normal saat malam dan pagi hari. Ada kebocoran oksigen di stasiun,” kata Kepala Badan Antariksa Rocosmos Rusia, Dmitry Rogozin, seperti dikutip dari kantor berita Rusia.

Sebuah retakan kecil ditemukan di pesawat Soyuz Rusia. Para peneliti menduga kuat keretakan itu akibat ditabrak oleh sebuah meteroid mikro di luar angkasa. Sementara itu, pusat kendali di Houston Texas, Amerika Serikat, dan di Moskow, Rusia, menyatakan para astronot dalam kondisi aman.

Saat itu juga, keretakan langsung ditutup dengan perekat khusus yang disiapkan untuk antisipasi kebocoran pesawat. Hingga saat ini, para astronot di Stasiun Luar Angkasa bersama para peneliti masih mengamati apakah diperlukan perbaikan yang lebih atau tidak.

Sebab pada akhir tahun 2018, Soyuz Rusia dijadwalkan kembali ke bumi untuk membawa Alexander Gerst bersama astronot AS Serena Maria Aunon-Chancellor dan kosmonot Rusia Sergei Prokopyev.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement