Kamis 01 Nov 2018 01:40 WIB

10 Kecelakaan Pesawat Terparah di Dunia (2-Habis)

Insiden terparah terjadi ketika KLM dan Pan Am bertabrakan di tahun 1977.

Rep: Zahrotul Oktaviany/ Red: Indira Rezkisari
Kecelakaan pesawat terbang.
Foto: EPA
Kecelakaan pesawat terbang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecelakaan pesawat yang menimpa penerbangan Lion Air JT610 dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang dengan nomor pesawat PQ-LQP menambah rentetan daftar kelam penerbangan di Indonesia dan dunia. Dilansir di Telegraph, ada 10 kecelakaan penerbangan yang paling mematikan sepanjang sejarah.

5. Air India Flight 182, 23 Juni 1985

Kecelakaan pesawat kali ini dianggap teror paling mengerikan dan mematikan. Air India Boeing 747 jatuh di lepas pantai Irlandia saat dalam perjalanan dari Toronto ke Sahar International di India. Sebuah bom diketahui diletakkan di bagian kargo oleh ekstrimis Sikh Babbar Khalsa dan meledak di atas lautan Atlantik.

Penumpang yang diyakini bertanggungjawab atas insiden tersebut adalah "M Singh" yang melakukan check-in dengan sebuah koper namun tidak menaiki pesawat. Sebuah bom lain yang diletakkan di Bandara Narita, Jepang pun sempat meledak sebelum kejadian pesawat ini. Kejadian ini menyebabkan 329 orang meninggal.

4. Turkish Airlines Flight 981, 3 Maret 1974

Cacat design yang dimiliki Douglas DC-10 berujung pada kecelakaan yang menewaskan 346 penumpang. Pesawat ini jatuh di Hutan Ermenohville di utara Paris. Pesawat ini lepas landas dari Bandara Orly menuju London Heathrow dan dalam rangkaian perjalanan menuju Istanbul.

Setelah sekitar 10 menit pesawat lepas landas, pintu kargo kiri belakang meledak karena masalah penutup yang tidak benar. Hal ini menyebabkan dekompresi di bagian kabin dan memutus kabel yang menghubungkan dek penerbangan dengan pesawat, kemudi, dan dua mesin.

Pesawat pun menukik tajam dan menabrak pepohonan dnegan kecepatan 490 mph. Setelah kejadian ini, mekanisme penguncian pintu kargo didesain ulang. Kecelakaan ini dicatat sebagai kecelakaan pesawat tunggal paling mematikan di Prancis dan terburuk kedua di Eropa.

3. Tabrakan udara Charkhi Dadri, 12 November 1996

Tabrakan ini melibatkan Saudia Flight 763 dan Kazakhstan Flight 1907 di atas kota Charkhi Dadri, India utara. Pesawat Boeing 747 dioperasikan Saudia dan bergerak menuju Dhahran dari Delhi sementara Kazakhstan Airlines Ilyushin II-76 akan menuju bandara Indira dari Shymkent.

Kejadian ini menewaskan 349 orang. Kecelakaan itu terjadi setelah pesawat Ilyushin dipersilahkan untuk turun ke ketinggian 15.000 kaki, tetapi pilot melewati batas menjadi 14.500 kaki. Sementara pesawat 747 sedang naik ke arah yang berlawanan. Pada saat pengendali lalu lintas udara bisa memperingatkan kedekatan antara kedua pesawat itu, posisinya sudah terlambat.

2. Japan Airlines Flight 123, 12 Agustus 1985

Kecelakaan pesawat terbang terbesar dalam sejarah adalah jatuhnya pesawat Boeing 747 di Gunung Takamagahara di Jepang tengah. Hanya empat orang yang selamat ketika pesawat itu berputar di luar kendali, sayapnya menabrak punggung gunung, dan mendarat di bagian punggungnya. Pilot sempat menjaga pesawat berada di udara selama 32 menit sebelum akhirnya menabrak gunung.

520 orang meninggal akibat tabrakan ini. Sebulan setelahnya, seorang pejabat bagian perawatan Japan Airlines melakukan bunuh diri dan meninggalkan catatan, "Saya menebus kejadian itu dengan kematian saya".

1. Tenerife Airport Disaster, 27 Maret 1977

"Besarnya kecelakaan itu berbicara sendiri tentang dahsyatnya kejadian yang ada, tetapi yang membuatnya sangat tak terlupakan adalah serangkaian ironi dan kebetulan yang mengejutkan yang mendahuluinya," ujar penulis dan pilot Patrick Smith dari kecelakaan yang terjadi di Tenerife North Airport (sebelumnya Los Rodeos) 40 tahun yang lalu ini.

Dua Boeing 747, satu milik KLM dan satunya Pan Am, bertabrakan di landasan pacu berkabut. Padahal tidak satu pun dari kedua pesawat itu seharusnya berada di Los Rodeos, keduanya telah dialihkan dari Las Palmas di pulau Gran Canaria di dekatnya, setelah diketahui separatis Canary Island menanam bom di sebuah toko bunga bandara.

Tabrakan terjadi ketika pesawat KLM berusaha lepas landas tanpa izin sementara pesawat Pan Am masih meluncur di landasan yang sama, setelah kehilangan gilirannya untuk pergi. Kesalahan penerbangan KLM 747 terjadi karena komunikasi yang buruk dan kebingungan mengenai kontak radio, pilot Pan Am pun panik melihat keberadaan KLM di landasan pacu.

KLM berusaha untuk melompati badan pesawat Pan Am tetapi tidak bisa dan menabrak bagian tengah belakang pesawat dengan perutnya. Tidak ada yang selamat di penerbangan KLM sementara 61 dari 396 penumpang di Pan Am selamat. Total korban meninggal mencapai 583 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement