Kamis 12 May 2011 21:52 WIB

Walah..Tentara NATO Bunuh Polisi dan Wanita Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID,KABUL--Pasukan Afghanistan dan asing menembak mati seorang polisi Afghanistan dan seorang wanita muda tak bersenjata dalam serangan malam terhadap perumahan di Afghanistan timur, kata pasukan pimpinan NATO dan pejabat Afghanistan pada Kamis. Salah bunuh warga oleh pasukan asing merupakan sumber utama gesekan antara Presiden Afghanistan Hamid Karzai dengan pendukung Barat-nya, dan mempersulit upaya merebut dukungan dari rakyat Afghanistan untuk perang semakin tidak disukai itu.

Yang disebut "serangan malam" mengakibatkan kemarahan mendalam dan kebencian di antara rakyat Afghanistan, karena pembunuhan keliru dan yang banyak lihat sebagai serangan terhadap martabat mereka. Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO mengatakan sedang bergerak dengan pasukan Afghanistan di kabupaten Rud Surkh, propinsi Nangarhar, Afghanistan timur pada Rabu untuk menangkap pemimpin Taliban.

Ketika pasukan itu tiba di rumah tersangka pemimpin Taliban tersebut, mereka menyeru semua orang di dalam keluar tenang, kata pernyataan ISAF. "Satu orang kemudian mengancam pasukan keamanan itu dengan pistol. Pasukan keamanan tersebut membela diri, membunuh orang itu. Setelah pemeriksaan awal, diketahui bahwa ia Polisi Negara Afghanistan," katanya.

Setelah penembakan itu, pasukan tersebut memasuki rumah itu untuk mengamankan daerah tersebut ketika seorang wanita diduga membawa senjata berlari di belakang rumah itu, kata ISAF. "Pasukan keamanan itu keliru mengenali yang mereka curigai adalah senjata pribadi dan menembak. Kemudian, pasukan tersebut mengetahui bahwa orang itu remaja putri Afghanistan tak bersenjata," katanya.

Juru bicara gubernur, Ahmadzia Abdulzai, mengatakan pasukan itu tiba dengan helikopter pada malam tersebut dan membunuh orang itu, seorang reserse, di dalam rumahnya, dengan menambahkan bahwa kejadian tersebut sedang diselidiki. Kematian warga itu terjadi pada saat rasa benci Barat tinggi, sebulan setelah unjuk rasa terhadap pembakaran Quran oleh pendeta fundamentalis Amerika Serikat berubah menjadi kekerasan, menewaskan tujuh karyawan asing Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Meskipun terdapat sekitar 150.000 tentara asing, kekerasan di seluruh Afghanistan pada tahun lalu mencapai tingkat terburuk sejak Taliban digulingkan pada ahir 2001, dengan catatan tertinggi korban di semua sisi kemelut tersebut. Taliban pada bulan ini mengumumkan awal dari serangan musim semi, yang lama ditunggu, bersumpah melancarkan serangan, termasuk pemboman jibaku terhadap pasukan asing dan Afganistan serta pejabat pemerintah.

Sekitar 10 petugas bersenjata Afghanistan tewas pada awal mei dalam serangan udara NATO di sepanjang jalan raya di Afghanistan selatan, dalam penembakan antar-kawan terkini, yang melibatkan tentara sekutu, kata polisi. Penjaga bersenjata itu sedang mengawal iringan pasokan ke pangkalan NATO di Afghanistan selatan ketika diserang di propinsi Ghazni, kata Mohammad Hussain Yaqoubi, wakil kepala polisi propinsi itu kepada kantor berita Prancis AFP.

"Mungkin, mereka disangka gerilyawan, sehingga helikopter NATO menyerang pengawal itu. Antara delapan hingga 10 pengawal tewas," tambahnya. Penyelidikan sedang berlangsung, kata kepala kepolisian.

Dua wanita Afghanistan tewas dalam gerakan di Afghanistan timur pada ahir April, kata ISAF. Pejabat setempat sebelumnya menyatakan dua wanita dan seorang anak tewas dalam pertempuran malam di kabupaten Dangam di propinsi Kunar.

sumber : Antara/ Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement