Rabu 19 Oct 2011 21:39 WIB

Tragis! Bocah Dua Tahun Korban Tabrak Lari Dibiarkan Sekarat

Rep: Ditto Pappilanda/ Red: Chairul Akhmad
Chen Xianmei, sang penyelamat, ketika menolong tubuh Wang Yue (2) yang tergelatak berlumur darah.
Foto: AP
Chen Xianmei, sang penyelamat, ketika menolong tubuh Wang Yue (2) yang tergelatak berlumur darah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Penghargaan akan diberikan kepada seorang perempuan yang menyelamatkan nyawa balita korban tabrak lari di China.

Chen Xianmei, sang penyelamat, menolong tubuh Wang Yue (2) yang tergeletak di tengah jalan sebuah pasar dengan tubuh penuh luka dan berlumur darah. Di antara sekian banyak orang, hanya Xianmei yang tergerak menolong si bocah.

Yue menderita cedera serius di kepala dan perutnya akibat terlindas mobil boks yang menabraknya dan lari kabur setelahnya.

Yue, anak seorang pedagang yang berjualan tak jauh dari lokasi kecelakaan, tertabrak di pasar grosir di selatan provinsi Guangdong. Kejadian yang mengagetkan dunia dan masyarakat China ini terekam oleh kamera pengawas.

Dalam rekaman video yang ditampilkan di berbagai media massa televisi dan internet ini memperlihatkan gadis kecil Yue yang berjalan di tengah jalan yang saat itu sedang sepi.

Tiba-tiba dari arah depan, datang mobil boks yang melaju dengan kecepatan pelan, tetapi menghantam tubuh Yue yang rapuh. Sekalipun sempat berhenti, pengemudi mobil boks malah melajukan mobilnya hingga membuat tubuh Yue terlibas ban belakang.

Setelah tergeletak tak sadarkan diri, rekaman memperlihatkan satu demi satu orang melewati tubuh Yue begitu saja tanpa pertolongan apa pun. Para pedagang yang tokonya berada di sepanjang jalan pun tidak ada yang terlihat panik. Hingga 18 pejalan kaki yang terekam dalam kamera, tak satu pun yang menolong Yue hingga akhirnya Xianmei mendadak menghampiri dan mengangkat tubuh Yue.

Pihak rumah sakit mengatakan Yue menjalani operasi darurat setelah berada dalam penangan dokter. "Aku hanya bisa bilang dua hal: Pertama, kondisi Yue sudah mulai memburuk sejak tadi malam. Dan kedua, kami melakukan segala yang kami miliki untuk menyelamatkannya," kata Direktur Unit Perawatan Intensif RS Militer Guangzhou, Su Lei.

Harapan hidup Yue tampak sangat kecil. Keterangan dari kepala rumah sakit bedah saraf menyatakan, walau selamat dari sebagian besar luka fisiknya, tetapi cedera dalam membuat Yue akan tetap dalam keadaan koma, atau hidup bagai mati.

Orang tua Yue, yang hanya disebut sebagi Tuan dan Nyonya Qu, menolak untuk menyalahkan 18 orang yang mengabaikan putrinya yang terluka. "Aku tidak akan menghakimi mereka. Biarkan mereka menilai dirinya sendiri," kata ibu Yue.

"Jika mereka sudah menikah dan memiliki anak, mereka akan tahu apakah aku mendendam atau tidak. Tetapi aku tidak kecewa dengan kondisi masyarakat. Banyak orang baik yang datang membantu."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement