Ahad 13 Nov 2011 12:15 WIB

Obama-Medvedev Rembuk Soal Iran, Afghanistan dan Suriah

Barack Obama
Foto: telegraph.co.uk
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, HONOLULU - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan dia dan Presiden Rusia Dmitry Medveded dalam pertemuan mereka, Sabtu (13/11), antara lain membicarakan masalah-masalah Afghanistan, Iran dan Suriah.

Obama mengatakan dia dan Medvedev "menegaskan niat kami untuk bekerja sama dan memberikan satu tanggapan yang sama agar kami dapat mendorong Iran melaksanakan kewajiban-kewajiban internasionalnya menyangkut masalah program nuklirnya".

Pemerintah Rusia menyambut dingin setiap sanksi-sanksi baru terhadap Iran, kata Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dalam satu laporan bahwa Iran sedang mengembangkan satu desain bom nuklir dan mungkin masih melakukan riset seperti itu.

Obama tidak merinci tentang diskusi menyangkut Suriah. Mengenai Afghanistan, ia mengatakan mereka membicarakan tentang pentingnya kekuatan-kekuatan regional untuk mendukung pemerintah Kabul.

Dalam pertemuan di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik, Medvedev mengatakan ada kesenjangan luas antara sikap-sikap Washington dan Moskow mengenai rencana-rencana AS bagi satu sistem pertahanan rudal yang digelar di Eropa.

"Kami sepakat untuk melanjutkan usaha-usaha penyelidikan bagi kemungkinan solusi, dengan pemahaman akan fakta bahwa sikap-sikap kami masih tetap berbeda," kata Medvedev kepada wartawan.

Obama mengucapkan selamat kepada Rusia atas langkah Moskow untuk menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang diperkirakan negara itu akan bergabung bulan depan. Medvedev menyatakan terima kasihnya pada apa yang ia sebut dukungan "aktif dan kuat" bagi usaha Rusia untuk menjadi angggta WTO.

"Kami tidak meminta dukungan seperti itu dengan pemerintah-pemerintah AS terdahulu," katanya dalam pernyataan-pernyataan yang diterjemahkan dari bahasa Rusia. "Dan ini adalah alasan mengapa AS meminta kami bergabung dalam organisasi itu sejak tahun tahun 1993.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement