Jumat 18 Nov 2011 09:01 WIB

Wen Jiabao Awali Pembicaraan KTT ASEAN +, Obama Dapat Giliran Terakhir

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato  pembukaan KTT Asean ke-19, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kamis (17/11).
Foto: Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato pembukaan KTT Asean ke-19, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kamis (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Perdana Menteri Cina, Wen Jiabao, mengawali seri pertemuan puncak pemimpin ASEAN dengan negara mitra atau KTT ASEAN Plus, di Nusa Dua, Bali, Jumat (18/11) pagi. Pertemuan puncak ini merupakan bentuk kerja sama bilateral antara Kawasan ASEAN secara terpisah dengan tiga negara mitra, yaitu Cina, Jepang, dan Korea Selatan.

Dengan ketiga negara mitra itu, ASEAN telah menjalin kerja sama selama belasan hingga puluhan tahun, dengan kepentingan pada tataran politik, ekonomi, dan budaya, serta geopolitik-geoekonomi kawasan.

Wen Jiabao tampil di depan pers di Ruang Nusa Dua, Bali Nusa Dua Convention Centre, pada pukul 08.30 WITA, mengenakan setelah jas hitam. Presiden Susilo Yudhoyono sebagai tuan rumah, menyambut di pintu utama ruang pertemuan itu dengan latar biru berlambang KTT Ke-19 ASEAN.

Dengan Cina, ASEAN telah menjalin hubungan selama 20 tahun. Pertemuan ke-10 pemimpin puncak negara-negara ASEAN dengan Wen Jiabao kali ini membahas upaya Cina dan ASEAN dalam menjaga stabilitas, keamanan, dan perdamaian di kawasan, termasuk di wilayah Laut Cina Selatan.

Isu terkini adalah klaim kepemilikan Laut Cina Selatan (alias Laut Kuning, juga Perairan Kepulauan Spratly) yang melibatkan juga empat negara ASEAN, yaitu Viet Nam, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina, di satu sisi dan Cina di sisi lain. Isu ini semakin menarik karena berpotensi melibatkan kehadiran kekuatan utama lain dunia, Amerika Serikat yang berrencana membangun Barak Robertson di Darwin, Australia, dengan kekuatan 2.500 personel Korps Marinir Amerika Serikat.

Selain itu, juga akan membahas arah kerja sama dialog ASEAN-Cina, termasuk kemajuan dari pelaksanaan rencana aksi pernyataan bersama tentang kerja sama kedua pihak pada 2011-2015.

Pertemuan ke-14 pemimpin negara anggota ASEAN dengan Cina yang dijadwalkan berlangsung sekitar satu jam itu akan ditutup dengan peresmian Pusat ASEAN-Cina, yang dibentuk guna mendukung peningkatan kerja sama kedua pihak dalam bidang perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan.

Jepang-ASEAN

Setelah Wen Jiabao, Perdana Menteri Jepang, Yoshihiko Noda, akan menjadi agenda kedua pertemuan ASEAN dengan negara mitra. Dengan Jepang, hampir tidak ada konflik yang melibatkan kehadiran militer antara kedua pihak.

Kali ini, Jepang dan ASEAN akan membahas kerja sama Keterhubungan ASEAN, peningkatan ekonomi dan perdagangan, serta upaya memperkecil kesenjangan pembangunan di antara negara-negara ASEAN. Kesenjangan ekonomi ASEAN sangat lebar, antara Singapura dan Brunei Darussalam (PDB sekitar 34.000 dolar Amerika Serikat), dan Laos yang PDB-nya hanya sekitar 700 dolar Amerika Serikat pada 2010. Jepang menjadi negara investor terbesar di ASEAN, dengan nilai investasi hingga 160 miliar dolar Amerika Serikat secara keseluruhan pada 2009.

Tema serupa juga dilakukan pada pertemuan puncak ketiga pemimpin ASEAN dengan Presiden Korea Selatan,  Lee Myung-bak. Korea Selatan juga menaruh perhatian besar pada Keterhubungan ASEAN, pertumbuhan ekonomi yang berbasis lingkungan, perdagangan, dan juga pengurangan kesenjangan pembangunan di antara negara anggota ASEAN.

Dibandingkan dengan nilai investasi Amerika Serikat di ASEAN pada periode sama, yang hanya 3,3 miliar dolar Amerika Serikat (8,5 persen dari total investasi Amerika Serikat di seluruh dunia), maka nilai investasi gabungan Jepang dan Korea Selatan sangat dominan.

Korea Selatan memiliki industri manufaktur terkait pembangunan infrastruktur dengan kualitas sangat teruji di berbagai belahan dunia. Nilai investasi Korea Selatan di ASEAN tercatat menurun 4,5 persen pada 2009 ketimbang pada 2008 yang mendulang angka 74,7 miliar dolar Amerika Serikat.

Walau Amerika Serikat bukan negara mitra bicara, namun negara itu mendapat waktu khusus untuk berdialog dengan para pemimpin ASEAN. Pukul 16.30- 17.30 WITA adalah saat yang tersedia bagi Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, untuk menemui Tuan Rumah/Pemimpin ASEAN, Presiden Susilo Yudhoyono. (*)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement