Senin 27 Feb 2012 10:53 WIB

Hillary: Oposisi Suriah Belum Bersatu

Menlu AS, Hillary Clinton.
Foto: REUTERS/Yuri Gripas
Menlu AS, Hillary Clinton.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Hillary Clinton, Ahad (26/2), mengatakan oposisi di Suriah belum bersatu untuk terus menekan pemerintah Presiden Bashar al-Assad. Dalam wawancara dengan CNN, Hillary mengatakan oposisi di Suriah, termasuk Dewan Nasional Suriah (SNC).

Menurutnya, pihak oposisi itu belum menjadi satu jenis kekuatan yang mampu untuk menggulingkan pemimpin Suriah. Tidak seperti Libya. Oposisi di sana mampu untuk menggulingkan Muamar Qaddafi tahun lalu. Ia mengatakan, oposisi di Libya, yang dipimpin oleh Dewan Peralihan Nasional (NTC) dan berpusat di kota Benghazi, memberikan peluang bagi Negara-Negara Barat untuk mengirimkan dukungannya.

"Kami tak menghadapi itu di Suriah. SNC berusaha sebaik mungkin tapi tentu saja, itu belum menjadi oposisi yang bersatu," kata Hillary kepada CNN sebagaimana dikutip Xinhua dan dipantau Antara di Jakarta, Senin (27/2). Hillary juga berikrar AS akan terus bekerja sama dengan semua mitranya guna mempertahankan tekanan atas pemerintah Bashar.

Peserta dari 70 negara dan wilayah, termasuk Hillary, berkumpul dalam pertemuan pertama "Teman-teman Suriah" di ibu kota Tunisia, Tunis, mulai Jumat (24/2). Mereka menyerukan gencatan senjata segera guna memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki Suriah. Mereka juga mengakuui SNC sebagai wakil sah bagi rakyat Suriah.

Presiden AS Barack Obama, Jumat, berikrar ia akan terus mempertahankan tekanan atas pemerintah Suriah dan menggunakan semua alat yang tersedia guna menghentikan pembunuhan di Suriah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement