Sabtu 28 Apr 2012 02:49 WIB

Kolombia Memanas, 5 Tentara dan 3 Sipil Tewas

Pasukan Revolusioner Bersenjata Kolombia (FARC).
Foto: AP
Pasukan Revolusioner Bersenjata Kolombia (FARC).

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOTA -- Lima prajurit Kolombia tewas dalam bentrokan dengan kelompok gerilya kiri FARC, Jumat, sementara serangan terpisah terhadap sebuah kantor polisi menewaskan tiga warga sipil, termasuk seorang bayi, kata militer.

Bentrokan itu berlangsung di wilayah baratdaya di perbatasan daerah-daerah Cauca dan Valle del Cauca dan menewaskan seorang sersan dan empat prajurit, kata komandan Satuan Tugas Apollo, Jorge Humberton Jerez, kepada radio Caracol.

Di kantor polisi di kota Puerto Rico, Caqueta, pemberontak gagal membunuh polisi ketika mereka melancarkan serangan bom ke bangunan tersebut, dan ledakan itu menewaskan seorang bayi dan ibu serta ayahnya, kata seorang pejabat.

Salah satu bom menghantam rumah keluarga itu dan mengakibatkan kematian mereka, kata kepala kepolisian Caqueta, Carlos Vargas.

Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), kelompok gerilya kiri terbesar yang masih tersisa di Amerika Latin, diyakini memiliki sekitar 9.000 anggota di kawasan hutan dan pegunungan di Kolombia, menurut perkiraan pemerintah.

Pemimpin FARC Timoleon Jimenez sebelumnya bulan ini membantah bahwa usulan negosiasi dengan pemerintah mengisyaratkan bahwa gerilyawan berniat segera menyerahkan diri.

Pemimpin FARC itu mengatakan, kesenjangan kaya-miskin di Kolombia harus menjadi salah satu masalah yang dibahas dalam perundingan mendatang.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement