Jumat 07 Sep 2012 17:28 WIB

Ekuador Kembali Seru Inggris Soal Kebebasan Assange

Julian Assange saat berpidato di depan balkon Kedutaan Besar Ekuador di London
Foto: AP
Julian Assange saat berpidato di depan balkon Kedutaan Besar Ekuador di London

REPUBLIKA.CO.ID, QUITO--Ekuador, Kamis, mengulangi permintaannya agar Inggris memberikan jalur perjalanan yang aman bagi pendiri Wikileaks, Julian Assange. Saat ini lelaki itu masih bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador di London dalam upaya untuk menghindari ekstradisi ke negara asalnya.

Ekuador telah dengan "hati-hati mempelajari kasus" ini dan menuntut "Inggris Raya menghormati keputusan Ekuador" untuk memberikan suaka kepada Assange. Seruan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Ricardo Patino dalam pidatonya kepada para pemimpin adat dan petani.

Inggris bersumpah menangkap Assange jika ia meninggalkan Kedutaan Besar Ekuador. Pria 41 tahun kelahiran Australia itu berlindung di Kedutaan Besar Ekuador pada bulan Juni setelah melakukan serangkaian upaya hukum yang melelahkan untuk menolak ekstradisi ke Swedia, di mana ia dicari untuk diperiksa atas kasus penyerangan seksual.

Assange khawatir jika Swedia akan menyerahkan dia ke Amerika Serikat. Menurut Assange di Amerika Serikat ia dapat diajukan ke pengadilan dan bahkan terancam hukuman mati atas aksinya. Pasalnya WikiLeaks telah menerbitkan kabel rahasia kedutaan besar Amerika Serikat dan laporan perang dari Irak dan Afghanistan.

Pada Selasa, Patino mengatakan bahwa pembicaraan dengan London "akan dimulai lagi pekan ini" untuk mencoba mengatasi kebuntuan, setelah Inggris sebelumnya mengatakan pihaknya berharap untuk memulai kembali perundingan sesegera mungkin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement