Jumat 08 Mar 2013 13:19 WIB

Menantu Usamah Bin Ladin Tertangkap di Yordania

Rep: Indah Wulandari/ Red: Nidia Zuraya
Usamah Bin Ladin
Usamah Bin Ladin

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Menantu bekas pemimpin al-Qaidah mendiang Usamah bin Ladin, Suleiman Abu Ghaith, ditahan dan dibawa ke New York atas tuduhan terlibat konspirasi membunuh warga Amerika Serikat.

Sosok Abu Ghaith dikenal pertama kali oleh publik dalam video pasca peritiwa 11 September 2001. Dia mewakili al-Qaidah menyerukan perang terhadap AS. Setelah lolos berkali-kali, akhirnya Pemerintah AS dan FBI  berhasil mencokoknya di Turki.

 

Menurut sumber Reuters, dia tertangkap setelah Pemerintah Turki mendeportasinya ke Yordania. FBI melacaknya kemudian meminta bantuan kepolisian Yordania untuk membekuknya beberapa hari lalu. Petinggi militer AS Brigjen Eric Holder mengumumkan penangkapan ini pada Kamis (7/3) lalu.

Mulai Jumat ini (8/3), kasus Abu Ghaith akan disidangkan di Pengadilan Rendah Manhattan.  Abu Ghaith selama ini memang diisukan sebagai salah satu pentolan  al-Qaidah yang paling dicari AS untuk diadili. Holder selalu ingin menyidangkan terlebih dahulu para terdakwa yang terlibat dalam serangan yang menewaskan ribuan orang itu. Tapi, publik tidak terima dan para terdakwa bakal menjalani hukumannya di penjara Guantanamo, Kuba.

Kepolisian New York, cetus sebuah sumber, kurang paham penangkapan Abu Ghaith akan menimbulkan masalah keamanan baru dibandingkan penangkapan terhadap Khalid Sheikh Mohammed beserta empat otak peledakan lainnya.

“Yang ini berbeda. Abu Ghaith orang yang bersumpah setia pada bin Ladin. Bila dia masih eksis, efek serangan 11 September bisa berlanjut,” terangnya. Maka, dalam dakwaannya, Abu Ghaith disebutkan melakukan pembunuhan terhadap warga negara AS yang berada di semua belahan dunia.

Konfirmasi penangkapan Abu Ghaith pertama kali diterangkan anggota senior Partai Republik Peter King. Anggota Komite Intelijen ini memerinci semua pihak yang terlibat. “CIA, FBI, jaringan kita di Yordania serta Presiden (Barack) Obama yang mengetahui tertangkapnya juru bicara al-Qaidah, Sulaiman Abu Ghaith. Saya yakin dia telah diinterogasi dan akan menerima hukuman,” ungkap King.

Blog kontraterorisme The Long War Journal yang disponsori Yayasan Pertahanan Demokrasi pernah mengendus keberadaan Abu Ghaith pada 2010. Saat itu, dia pernah dibebaskan Pemerintah Iran dan kemudian kembali ke  negara asalnya, Afghanistan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement