Rabu 13 Mar 2013 14:37 WIB

Virus Mematikan Bunuh Sembilan Korban di Arab Saudi

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Gambar coronavirus dalam ukuran mikroskopis
Foto: Reuters
Gambar coronavirus dalam ukuran mikroskopis

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang pria Arab Saudi terinfeksi virus baru yang diketahui berasal dari keluarga SARS. Organisasi kesehatan PBB, WHO mengatakan pria tersebut sebagai korban meninggal kesembilan dari 15 orang yang terinfeksi virus. 

Pria berusia 39 tahun tersebut menderita gejala dari coronavirus (NCoV) pada 24 Februari. Kemudian meninggal pada 2 Maret 2013 setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit. 

Virus NCoV berasal dari keluarga yang sama dari virus yang menyebabkan pilek dan salah satu wabah mematikan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Virus SARS pertama kali muncul di Asia pada 2003. Virus baru tersebut tidak sama dengan SARS tapi mirip dan ditemukan pada kelelawar. 

WHO pertama kali mengeluarkan peringatan internasional pada September 2012 setelah virus menginfeksi seorang pria Qatar di Inggris. Dia baru pulang dari Arab Saudi. 

Gejala NCoV diantaranya seperti penyakit pernafasan parah, demam, batuk, dan kesulitan bernafas. "Penyelidikan awal menunjukkan pasien itu tidak ada kontrak dengan kasus sebelumnya yang dilaporkan terinfeksi NCoV," kata WHO seperti dikutip Reuters

Sebagian besar kasus virus tersebut berada di Timur Tengah atau orang yang baru dari wilayah tersebut. Penelitian oleh ilmuwan di Eropa menemukan NCoV beradaptasi dengan baik untuk menginfeksi manusia. Infeksi bisa diobati dengan obat-obatan yang digunakan untuk SARS yang menewaskan sepersepuluh dari delapan ribu orang yang terinfeksi. 

WHO pun telah memantau situasi dan mendesak negara-negara anggotanya meninjau setiap pola yang tidak biasa pada pasien dengan pernafasan akut. "WHO saat ini bekerja dengan para ahli internasional dan negara-negara di mana kasus dilaporkan," ujar lembaga tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement