Rabu 15 May 2013 12:52 WIB

Tiga Negara Bagian Nigeria Dalam Kondisi Darurat

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan
Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan

REPUBLIKA.CO.ID, BORNO -- Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengumumkan keadaan darurat di tiga negara bagian timur laut. Pengumuman ini menyusul serangkaian serangan yang dilakukan militan Boko Haram. 

"Saya dengan ini menyatakan keadaan darurat di Borno, Yobe, dan Adamawa," kata Jonathan dalam siaran radio dan jariangan televisi setempat seperti dilansir PressTV.

Dia mengumumkan akan lebih banyak pasukan yang dikirim ke tiga negara bagian tersebut. "Apa yang kita hadapi bukan hanya militan atau kriminalitas. Tetapi pemerontakan dan pemerontak oleh kelompok teroris yang menimbulkan ancaman sangat serius terhadap persatuan nasional dan integritas wilayah," ujarnya.

Presiden juga mengatakan para gubernur dan pemegang jabatan politik lainnya di negara-negara tersebut akan terus melaksanakan tanggung jawab konstitusional. Menurut hukum Nigeria, presiden diperbolehkan memecat pejabat dan membentuk pemerintahan sementara. 

Pada 7 Mei, militan Boko Haram melancarkan serangan terhadap barak militer, penjara, dan kantor polisi di Kota Bama di timur laut Nigeria. Serangan tersebut menewaskan 55 orang dan membantu 105 narapidana melarikan diri dari penjara. 

Boko Haram mengaku bertanggungjawab atas sejumlah serangan senjata dan bom mematikan di berbagai negara bagian Nigeria sejak 2009. Selama empat tahun terakhir, kekerasan telah merenggung nyawa 3.600 orang di Nigeria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement