Selasa 18 Jun 2013 15:28 WIB

Kasus Bajak Laut Afrika Barat Lewati Rekor Perompakan Somalia

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Perompak Somalia beraksi di lautan. (ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Perompak Somalia beraksi di lautan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ABOJA -- Jumlah pembajakan di lepas pantai Afrika Barat telah melampaui pembajakan Somalia. Sepanjang 2012 tercatat ada 966 serangan bajak laut di Afrika Barat dibandingkan 851 insiden perompak Somalia. 

Laporan dari Biro Maritim Internasional menyatakan bajak laut Afrika Barat kebanyakan mencuri kargo bahan bakar dan harta awak kapal. Mereka sering menggunakan kekerasan dalam serangan itu. Lima dari 206 sandera tewas tahun lalu. 

Laporan tersebut menyatakan meski jumlah serangan laut di Teluk Afrika Barat lebih tinggi, perhatian belum sebesar Somalia. Bajak laut biasanya menarget kargo bahan bakar dan menjualnya di pasar gelap.

"Di Nigeria, uang bergerak cukup cepat seperti di Somalia, " kata seorang pelaut dikutip dalam dokumen dan dilansir BBC, Selasa (18/6).  

Di Somalia, pembajakan itu bisa berlangsung berbulan-bulan. Namun, perombak Nigeria dapat mengambil minyak dan uang dari tebusan perusahaan hanya dalam beberapa minggu. 

Laporan itu mengatakan mengatasi pembajakan di Afrika Barat dan Somalia membutuhkan kerjasama upaya di laut dan di darat. Pada saat yang sama, temuan menunjukkan penurunan 78 persen dalam pembajakan di lepas pantai Somalia tahun lalu dibandingkan 2011. 

Laporan itu mengatakan penggunaan pengawal bersenjata di atas kapal menurunkan insiden pembajakan tersebut. Sedikitnya ada 78 sandera masih disandera perombak Somalia. 

Pun, sejumlah pelaut sudah diculik lebih dari dua tahun. Perompak Somalia menggunakan metode kejam dan sadis untuk memeras uang tebusan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement