Senin 24 Jun 2013 12:58 WIB

Emir Qatar Akan Serahkan Kekuasaan kepada Putranya

Emir Qatar, Syeikh Hamad bin Khalifa Al-Thani
Emir Qatar, Syeikh Hamad bin Khalifa Al-Thani

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani, diperkirakan akan bertemu dengan anggota keluarga kerajaan Senin, dan para pejabat, diplomat Qatar mengatakan alih kekuasaan kepada putranya, Putra Mahkota Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, sudah dekat.

Sheikh "akan bertemu Senin dengan keluarga kerajaan dan para penasehat," kata saluran televisi berita Al-Jazeera yang berbasis di Qatar melaporkan Ahad, menekankan bahwa pertemuan itu mungkin akan berlangsung dalam konteks suksesi.

Para diplomat dan pejabat Qatar setuju bahwa Emir sedang mempersiapkan untuk menyerahkan kekuasaan emirat yang kaya minyak itu, yang memainkan peran penting dalam dunia Arab.

Emir 61 tahun itu berkuasa sejak tahun 1995 dalam kudeta istana terhadap ayahnya. Dia telah membantu membangun Qatar memiliki suara yang kuat di Teluk dan panggung dunia.

Sheikh Tamim, lahir pada tahun 1980, adalah anak kedua dari Emir dari isteri keduanya Sheikha Mozah.

Putra mahkota adalah komandan gabungan angkatan bersenjata dan kepala komite Olimpiade negara. "Emir yakin bahwa ia harus mendorong generasi baru. Dia berencana untuk menyerahkan kekuasaan kepada putra mahkota, Sheikh Tamim, dan untuk melaksanakan perombakan menteri guna membawa sejumlah besar orang muda ke dalam kabinet," kata seorang pejabat Qatar yang tak bersedia disebut namanya kepada AFP.

Perdana Menteri Sheikh Hamad bin Jassim al-Thani yang berkuasa penuh bisa kehilangan pekerjaan, atau setidaknya jabatan menteri luar negeri yang saat ini masih dia pegang, kata sumber itu.

Qatar mengambil bagian dalam intervensi bersenjata di Libya dan aktif mendukung pasukan pemberontak di Suriah.

"Emir bisa mengambil langkah mundur, dengan mengatakan tidak pensiun sepenuhnya tetapi memainkan peran yang lebih terhormat, sehingga anaknya dapat lebih menganggap tanggung jawab dan menjadi orang yang bertanggung jawab," kata seorang diplomat Prancis.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement