Selasa 30 Jul 2013 21:35 WIB

Kekerasan Sektarian di Irak Tewaskan 67 Orang

Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.
Foto: EPA/STR
Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan, terutama ditujukan pada daerah berpenduduk sebagian besar Syiah Irak, menewaskan setidak-tidaknya 57 orang pada Senin. Pasukan keamanan membunuh 10 penyerang.

Pada Senin (29/7), sebanyak 11 bom mobil menghantam sembilan lokasi berbeda di wilayah Baghdad. Tujuh bom menyasar daerah yang dihuni mayoritas Syiah. Sementara, lainnya meledak di Mahmudiyah di selatan ibu kota itu.

Dua bom mobil lagi meledak di Kut. Sementara, dua lagi menghantam Samawa dan satu lagi meledak di Basra. Semuanya d Bagdhad selatan.

Ledakan-ledakan di tempat lain di Irak menewaskan enam polisi dan dua warga sipil. ''Lebih dari 800 orang tewas pada Juli ini,'' sebut data AFP yang didasarkan pada sumber-sumber keamanan dan medis.

Kementerian Dalam Negeri memperingatkan peningkatan kekerasan itu bisa menyebabkan terjadinya perang saudara. ''Irak dilanda perang terbuka oleh kekuatan-kekuatan sektarisme berdarah yang bertujuan menyeret negara dalam kekacauan dan menimbulkan kembali perang saudara,'' kata kementerian dalam satu pernyataan.

Sementara Sekjen PBB, Ban Ki Moon, juga memperingatkan bahwa Irak berada di ambang penderitaan paling buruknya akibat gelombang kekerasan sejak 2008 ketika negara itu bangkit setelah konflik sektarian berdarah.

"Irak berada dalam persimpangan jalan lagi," juru bicara Eduardo del Buey menyebutkan pernyataan Ban. "Para pemimpin politiknya harus memikul tanggungjawab mereka untuk membawa negara menghindari itu.''

Irak dilanda konflik sektarian berdarah Sunni-Syiah yang memuncak tahun 2006-2007 ketika ribuan orang tewas akibat afiliasi agama mereka atau terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka dibawah ancaman pembunuhan.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement