Sabtu 03 Aug 2013 10:01 WIB

Puluhan Polisi dan Taliban Tewas di Afghanistan

Asap mengepul dari gerbang selatan Istana Presiden Afghanistan akibat serangan dari Taliban
Foto: AP
Asap mengepul dari gerbang selatan Istana Presiden Afghanistan akibat serangan dari Taliban

REPUBLIKA.CO.ID, JALALABAD -- Lebih dari 20 polisi Afghanistan dan puluhan gerilyawan Taliban tewas, Jumat (2/8), ketika ratusan kelompok itu menyerang konvoi polisi dan militer di Afghanistan timur, kata sejumlah pejabat.

Pertempuran sengit lima jam di distrik Sherzad di provinsi Nangarhar itu terjadi setelah konvoi tersebut diserang ketika kembali dari operasi untuk menyelamatkan seorang politikus yang diancam oleh Taliban.

"Itu pertempuran yang sengit dan gerilyawan menggunakan senjata-senjata berat dan ringan untuk menyerang konvoi pasukan keamanan kami di distrik Sherzad," kata deputi kepala kepolisian Nangarhar, Masoom Khan Hashemi, kepada AFP yang dilansir Sabtu (3/8).

"Kami kehilangan 22 polisi berani kami, namun militan memperoleh pelajaran mengenai kekuatan kami. Serangan mereka dipukul mundur dan 60 gerilyawan mereka tewas," kata Hashemi, dengan menambahkan bahwa 16 militan lagi tewas selama operasi penyelamatan politikus.

Keterangan itu dikonfirmasi oleh juru bicara provinsi Ahmadzia Abdulzai. Namun, Taliban mengeklaim hanya kehilangan lima anggota mereka dan 84 prajurit pemerintah tewas dalam pertempuran itu.

Taliban pada April meluncurkan gerakan "ofensif musim semi" tahunan mereka dengan janji melancarkan serangan-serangan bom bunuh diri untuk menimbulkan korban maksimum dan memperingatkan warga Afghanistan yang bekerja untuk pemerintah agar menjauh.

Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Alqaidah, Usamah Bin Ladin, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement