Kamis 26 Dec 2013 14:12 WIB

Peselancar Bisa Pantau Keberadaan Hiu Lewat Twitter

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Mansyur Faqih
Hiu putih raksasa di perairan Australia
Foto: AP PHOTO
Hiu putih raksasa di perairan Australia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Australia Barat memengembangkan satu teknologi untuk melacak keberadaan ikan hiu. Keberadaan ikan hiu ini penting dipantau oleh para peselancar dan perenang yang kebetulan sedang berada di pantai Australia Barat.

Teknologi yang dikembangkan ini bisa membantu peselancar mengetahui keberadaan ikan hiu melalui akun twitter Surf Saving Western Australia (SLSWA) atau @SLSWA. Australia Barat merupakan tempat paling mematikan di dunia untuk insiden serangan hiu. 

Peselancar Chris Boys (35 tahun) tewas pada bulan November lalu karena serangan ikan hiu. Ia adalah orang keenam yang tewas selama kurun waktu dua tahun terakhir.

Pihak berewenang telah berpartoli selama bertahun-tahun menggunakan helikopter. Insiden yang berulang mendorong pemerintah setempat untuk melakukan cara berbeda untuk mencegah insiden lebih jauh.

Peneliti dari departemen perikanan Australia Rory McAulay mengatakan memasang transmitter atau alat pelacak pada 320 ekor hiu, termasuk ikan hiu putih, di perairan tersebut.

Alat ini bisa memantau gerakan dan keberadaan hiu di dalam laut. Baterai yang digunakan dalam transmitter ini bisa dipakai selama 10 tahun. "Penelitian ini berperan penting mendukung keselamatan publik," ujar dia, Kamis (26/12) seperti dikutip news sky.

Transmitter akan memberikan sinyal jika ikan hiu berada dalam radius satu kilometer dari perairan. Sinyal ini dikonversi menjadi informasi yang disebar melalui akun twitter @SLSWA.

Dengan memantau akun ini, pelancar bisa antisipasi dan lebih waspada terhadap keberadaan hiu. Upaya pencegahan serangan ikan hiu telah dilakukan dengan berbagai cara.

Baru-baru ini, Menteri Perikanan baru saja menyetujui satu skema kontroversional yang memungkinkan nelayan membunuh hiu yang berada di zona perairan tertentu. Ikan hiu yang boleh dibunuh berukuran tiga meter. Namun, pernyataan ini mendapat kritik tajam dari para pegiat konservasi hiu.

Ross Weir dari Western Australian for Shark Conservation (WASC) mengatakan hal tersebut hanya akan samakin mengurangi spesies hiu yang sudah terancam punah. Ia bertekad untuk menghentikan setiap tindakan pemusnahan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement