Kamis 09 Jan 2014 11:54 WIB

PBB Prihatinkan Kondisi Kritis Anbar

Serangan bom bunuh diri terus melanda Irak. (ilustrasi)
Foto: Reuters/Atef Hassan
Serangan bom bunuh diri terus melanda Irak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- PBB, Rabu (8/1) waktu setempat, memperingatkan situasi kemanusiaan kritis di Provinsi Anbar, Irak, yang telah menyaksikan bentrokan sengit beberapa hari belakangan.

"Berbagai lembaga PBB sedang berusaha mengidentifikasi kebutuhan rakyat dan mempersiapkan pasokan medis, makanan serta barang non-makanan untuk dibagikan jika jalan aman dapat diperoleh," kata Nickolay Mladenov, Wakil Khusus Sekretaris jenderal PBB untuk Irak, di dalam satu pernyataan.

Situasi di Fallujah sangat kritis sebab simpanan makanan, air dan obat-obatan mulai menipis. Mladenov mengatakan penilaian awal memperlihatkan lebih dari 5.000 keluarga telah mengungsi di Provinsi Karbala, Salahuddin, Baghdad dan tempat lain yang berdekatan.

Ia mengatakan PBB bekerjasama secara erat dengan pemerintah regional dan pusat Irak serta mitra kemanusiaan guna memastikan jalan aman bagi bantuan untuk keluarga yang terjebak di Anbar ataupun keluarga yang mengungsi dari Anbar.

Seorang pejabat dari Bulan Sabit Merah Irak memberitahu wartawan sebanyak 13.000 keluarga telah melarikan dari Fallujah selama beberapa hari belakangan akibat pertempuran sengit yang berkcemauk setelah polisi Irak melucuti lokasi protes anti-pemerintah di luar Ramadi, Ibu Kota Provinsi itu, pada akhir Desember.

''Namun, tampaknya kehidupan normal mulai berangsur pulih di Fallujah pada Rabu saat banyak pegawai pemerintah kembali ke tempat kerja mereka dan polisi lalu lintas bekerja di jalan,'' kata satu sumber polisi kepada Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Kamis.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement