REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Polisi Libya menangkap enam warga Qatar di bandara Benina, Benghazi, pada Sabtu (22/2) waktu setempat ketika mereka mencoba untuk naik pesawat ke Turki dengan menggunakan paspor palsu Libya dan membawa hampir 146 ribu dolar AS.
Para diplomat Barat di Libya khawatir bahwa bandara Benina di bagian timur Benghazi sedang digunakan oleh kelompok gerilyawan untuk melakukan perjalanan ke Turki dalam rangka bergabung dengan pemberontak anti-pemerintah di Suriah. Libya tidak memerlukan visa untuk ke Turki, yang terhubung dengan Benghazi dengan penerbangan harian. Keamanan sering dilalaikan di bandara kecil ini.
"Enam orang ditahan karena mereka akan naik ke maskapai penerbangan Turki ke Istanbul dari mana mereka selanjutnya melakukan pemesanan ke ibu kota Qatar," Doha, kata satu sumber di bandara Benina.
Lima dari orang-orang itu dipastikan berasal dari Qatar. Sementara orang keenam dicurigai juga dari Qatar. "Mereka tidak melewati pemeriksaan bagasi tetapi membawa 180 ribu dinar Libya atau setara dengan 146 ribu dolar AS," kata para pejabat keamanan bandara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
