Jumat 04 Apr 2014 15:26 WIB

Hadapi Ancaman Korut, Korsel Perluas Jangkauan Rudal

Rep: Alicia Saqina/ Red: Bilal Ramadhan
Rudal Korea Utara (ilustrasi)
Foto: AP
Rudal Korea Utara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Korea Selatan (Korsel) akan mencoba perluasan jangkauan rudal balistiknya sampai dengan jarak 800 kilometer (km), sehingga mampu menyerang setiap titik kekuatan yang ada di Korea Utara (Korut). Demi menghadapi ancaman serangan rudal Korut itu, Korsel rupanya telah melakukan uji tembak balistik barunya yang berjangkauan hingga 310 mil atau 500 km.

 

Dikutip dari Reuters, Jumat (4/4), Kementerian Pertahanan Korsel pun menegaskan hal tersebut. Kemenhan Korsel mengatakan, rudal baru yang telah diuji coba itu memang dimaksudkan untuk melawan ancaman program nuklir dan rudal Korut.

 

Juru bicara Kemenhan Korsel Kim Min-seok menjelaskan, langkah yang diambil pihaknya ditujukan untuk menghantam Korut. Kuda-kuda yang dipersiapkan Korsel untuk Korut ini, berbarengan dengan sanksi yang akan diberikan PBB kepada Pyongyang itu, akibat uji coba sejumlah nuklir mereka beberapa waktu silam.

 

Dalam perkembangannya, sebelumnya Korsel telah mengadopsi uji coba rudal balistiknya dengan daya jangkau lebih dari 300 km. Hal itu pun dilakukan di bawah perjanjian dengan Amerika Serikat (AS). Akan tetapi, seiring waktu yang terus bergulir, di 2012 AS akhirnya menyetujui dan memungkinkan bagi Korsel untuk lebih mengembangkan lagi daya jangkau rudalnya, yakni sejauh 800 km.

 

''Kami sudah melakukan uji coba penembakan itu dan berhasil,'' kata Kim singkat, saat dirinya mendapat pertanyaan media, apakah Korsel baru-baru ini sedang melakukan uji coba rudal sejauh 500 km. ''Dan kita akan memperluas lagi, dengan membuat rudal dengan daya jangkau 800 km,'' tegas Kim.

 

Tak hanya itu, Kim menambahkan, nantinya rudal baru yang tengah dikembangkan ini akan difungsikan untuk menyerang senjata dan instalansi militer Korut. Bahkan, Seoul akan mengupayakan hal ini dengan melakukannya dari seluruh titik yang ada di Korsel jika diperlukan.

 

Reuters melaporkan, secara teknis, antara Korsel dan Korut masih melangsungkan perang dingin. Sebab, perang duo Korea yang berlangsung pada masa silam, 1950-1953, berakhir dengan gencatan senjata.

 

Terkait uji tembak rudal-rudal balistik yang sudah dilakukan Korsel itu, sebelumnya pada pekan lalu Korut melakukan hal serupa. Di pertengahan pekan lalu, Korut dilaporkan menembakkan sejumlah rudal jarak menengahnya ke laut lepas di laut timur. Rudal Rodong milik Korut itu pun terbang sejauh 650 km, dari daya maksimalnya yang mampu melesat sampai sejauh 1.300 km. Bahkan daya jangkau Rodong Korut ini diperkirakan cukup mampu menghantam Jepang.

 

Tak hanya menembakkan Rodong ke laut timur pekan lalu, awal pekan ini pun Korut juga telah menembakkan rudalnya yang menjatuhkan lebih dari 500 proyektil artileri ke laut lepas di laut barat. Peristiwa beberapa hari silam itu tepatnya terjadi di dekat perbatasan dengan wilayah yang disengkatakan bersama Korsel itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement