Ahad 13 Apr 2014 09:22 WIB

Diprotes Argentina, Inggris Tetap Gelar Latihan Militer di Falkland

Pulau Falkland yang dipersengketakan Inggris dan Argentina. Argentina menyebut pulau itu, Pulau Malvinas
Pulau Falkland yang dipersengketakan Inggris dan Argentina. Argentina menyebut pulau itu, Pulau Malvinas

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Inggris pada Sabtu (12/4) menepis kecaman Argentina mengenai pelatihan militer Inggris di Kepulauan Falkland, dan mengatakan itu adalah latihan rutin. Buenos Aires mengutuk manuver, yang dilakukan 14-27 April, sebagai "tindakan agresi" baru terhadap Argentina dan mengatakan pihaknya memanggil dutabesar Inggris untuk menyampaikan protes itu.

Kepulauan di Atlantik Selatan yang juga disebut Malvinas itu telah diperintah oleh Inggris sejak 1833, namun Argentina mengklaim sebagai miliknya pada tahun 1982 dan berusaha untuk merebut kendali dalam waktu singkat dalam perang berdarah. Ketegangan-ketegangan muncul kembali antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir setelah Inggris membuka daerah itu untuk eksplorasi minyak.

Dalam sebuah pernyataan, seorang Juru Bicara Kemenlu Inggris seperti dilansir AFP mengatakan apa yang dimaksud manuver militer itu adalah latihan rutin di Kepulauan Falkland yang telah dilakukan kira-kira dua kali setahun selama bertahun-tahun. Dia mengatakan peringatan awal telah diberikan kepada orang-orang yang bekerja di daerah tersebut, selain kepada Argentina dan badan-badan hidrografi serta maritim internasional.

Presiden Argentina Cristina Kirchner mengklaim awal bulan ini bahwa Falklands diposisikan sebagai pangkalan nuklir aliansi NATO, yang Inggris adalah anggotanya.

 Juru Bicara Kemenlu Inggris tersebut juga mengatakan bahwa klaim Argentina bahwa Inggris memiliterisasi Atlantik Selatan sepenuhnya salah. Pasukan Inggris berkali-kali menolak untuk setidaknya mempertahankan kepulauan itu.

"Argentina mengisyaratkan bahwa Inggris berusaha untuk mengancam militer Argentina sendiri atau kawasan yang lebih luas adalah sepenuhnya tanpa dasar, karena itu mengisyaratkan bahwa kami menyebarkan senjata nuklir di wilayah tersebut," papar jubir Kemenlu Inggris.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement