Jumat 19 Sep 2014 13:59 WIB

Skotlandia Gagal Merdeka

Rep: mgrol27/ Red: Joko Sadewo
  Petugas melakukan persiapan di lokasi pusat penghitungan suara referendum kemerdekaan Skotlandia di Royal Highland Centre, Edinburgh, Skotlandia, Rabu (17/9).   (AP/Matt Dunham)
Petugas melakukan persiapan di lokasi pusat penghitungan suara referendum kemerdekaan Skotlandia di Royal Highland Centre, Edinburgh, Skotlandia, Rabu (17/9). (AP/Matt Dunham)

REPUBLIKA.CO.ID, EDINBURG -- Skotlandia akhirnya gagal menjadi negara merdeka setelah dalam pemungutan suara, mayoritas warganya menginginkan tetap menjadi bagian dari Inggris Raya.

Kantor berita BBC menyebutkan, dari hasil penghitungan suara yang dilakukan, dari total 84,48 suara, sebanyak 55 persen atau 1.914.187 pemilih menyatakan “TIDAK”  dan 45 persen atau 1.539.920 pemilih menyatakan “YA”. Artinya lebih dari 50 persen yang memilih Skotlandia  tetap menjadi bagian dari Inggris Raya.

Perhitungan suara berlangsung sepanjang malam waktu setempat, dan hasil nasional akan diputuskan  pada Jumat (19/9) pagi, waktu setempat atau sekitar pukul 12.30 WIB.

Pemungutan suara dilakukan di 32 daerah di Skotlandia. Kota Glasgow yang merupakan daerah dewan terbesar Skotlandia dan kota terbesar ketiga di Inggris, memilih mendukung kemerdekaan. Suara yang mendukung merdeka sebanyak 194.779. Sementara yang  menolak sebesar 169.347 suara.

selain Kota Glasgow, daerah lain yang memenangkan pilihan untuk merdeka adalah Dundee, West Dunbartonshire dan North lanarkshire .

Sementara di ibu kota Skotlandia, Edinburg, mayoritas warganya menolak kemerdekaan. Tercatat 194.683 orang yang menolak merdeka, sementara yang mendukung kemerdekaan 123.927 suara. Begitu juga dengan warga kota Aberdeen yang memilih “TIDAK”, dengan selisih lebih dari 20.000 orang.

Dengan hasil referendum ini, pemimpin nasionalis Skotlandia  Alex Salmond, telah menyatakan Skotlandia telah memutuskan untuk tidak menjadi negara merdeka. Ia menerima kekalahan tersebut. “Saya menerima hasil ini dan saya meminta semua warga Skotlandia untuk mengikuti dan menerima hasil demokratis ini” kata dia, Jumat (19/9).

 

Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement