Sabtu 20 Sep 2014 11:14 WIB

Didemo, Pendiri Masjid Khusus Gay Malah Salahkan Arab Saudi

Profesor Studi Islam dan Sejarah Afrika di Universitas Oxford, Taj Hargey.
Foto: Theoutmost.com
Profesor Studi Islam dan Sejarah Afrika di Universitas Oxford, Taj Hargey.

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Direktur the Muslim Educational Centre of Oxford, Dr Taj Hargey membuka 'Masjid Terbuka' di Cape Town, yang diinisiasinya dengan diadakannya shalat Jumat pertama, Jumat (20/9).

Gara-gara mendirikan masjid khusus untuk kaum gay atau homoseksual, ia mengaku mendapat ancaman fisik dan psikis. Dia juga didemo pada hari itu. Kendati begitu, Hargey sepertinya cuek dengan keberadaan jamaah Islam yang geram dengan ulahnya.

Hal itu terbukti, dalam khotbahnya, seperti dikutip I24news.tv, Hargey mengutuk kebencian yang meningkat di dunia antara umat Muslim dan Kristen. Dia menyalahkan, hal itu pada 'teologi menyesatkan' dari negara-negara, seperti Arab Saudi dan Pakistan yang katanya memunculkan kelompok 'fanatik'.

Arab Saudi, kata guru besar Universitas Oxford itu, telah menciptakan organisasi ekstrem, seperti Negara Islam, Taliban di Afghanistan dan Boko Haram di Nigeria. Dia mengatakan 'terkontaminasi uang Saudi' digunakan untuk mempromosikan "manifestasi beracun dan tidak toleran dari Islam."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement