Sabtu 04 Oct 2014 22:11 WIB

DK PBB Kutuk Serangan Mematikan terhadap Sekolah di Suriah

  Seorang pria berupaya menyelamatkan seorang anak yang terluka setelah serangan udara pasukan yang loyal kepada Presiden Bashar al-Assad di Duma, dekat kota Damaskus, Suriah, Kamis (11/9). (Reuters/Bassam Khabieh)
Seorang pria berupaya menyelamatkan seorang anak yang terluka setelah serangan udara pasukan yang loyal kepada Presiden Bashar al-Assad di Duma, dekat kota Damaskus, Suriah, Kamis (11/9). (Reuters/Bassam Khabieh)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan (DK) PBB pada Jumat (3/10) mengutuk "dengan sekeras-kerasnya" dua serangan bom terhadap satu kompleks sekolah di Homs, Suriah, sehingga menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai puluhan orang lagi, kebanyakan anak kecil.

"Anggota Dewan Keamanan menyampaikan belasungkawa dan simpati yang mendalam kepada keluarga korban perbuatan keji ini, dan kepada rakyat Suriah, dan mengharapkan pemulihan secepatnya mereka yang cedera," demikian antara lain isi pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB, New York, oleh badan 15-anggota tersebut.

Dewan Keamanan menyatakan tindakan semacam itu, membidik sekolah dan pelajar, adalah pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam.

Menurut laporan media, kedua ledakan tersebut terjadi pada Rabu (1/10), saat anak-anak akan meninggalkan sekolah dasar di Homs itu. Jumlah korban jiwa termasuk yang paling banyak yang dialami anak-anak dalam serangan bunuh diri di Suriah sejak konflik Suriah meletus pada Maret 2011.

Di dalam pernyataan tersebut, anggota Dewan Keamanan kembali menyampaikan pengutukan semua pelecehan dan pelanggaran besar terhadap warga sipil termasuk anak kecil, serta tuntutan mereka agar semua pihak menentang serangan terhadap sasaran sipil sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan.

Anggota Dewan menekankan perlunya mengakhiri kekebalan bagi pelaku pelanggaran hukum kemanusiaan internasional dan pelanggaran serta pelecehan hak asasi manusia. Anggota Dewan Keamanan juga kembali menegaskan mereka yang telah melakukan atau bertanggung-jawab atas pelanggaran semacam itu atau pelecehan di Suriah harus diseret ke pengadilan, kata pernyataan tersebut.

"Aksi teror dalam segala perwujudan dan bentuknya merupakan salah satu ancaman paling serius bagi keamanan dan perdamaian internasional, dan setiap aksi teror adalah kejahatan dan tak bisa dibenarkan, tak peduli apa pun alasannya, di mana pun dan kapan pun terjadinya dan siapa pun pelakunya," tambah pernyataan itu.

Dewan Keamanan juga kembali menyampaikan tekadnya untuk memerangi segala bentuk aksi teror, sejalan dengan tanggung-jawabnya berdasarkan Piagam PBB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement