Rabu 05 Nov 2014 09:00 WIB

Pria Bersenjata Tembak Tokoh Agama di Mombasa

Penembakan. Ilustrasi.
Foto: rawstory.com
Penembakan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOMBASA -- Beberapa penyerang tak dikenal yang bersenjata menembak hingga tewas seorang tokoh senior agama Islam di Kota Pantai Kenya, Mombasa, Selasa malam (4/11), dalam peristiwa paling akhir terhadap pemimpin agama di wilayah tersebut.

Komandan Kabupaten Mombasa Robert Kitur mengkonfirmasi peristiwa itu, dan mengatakan Imam Sheikh Mwarangi dicegat oleh beberapa pria tak dikenal yang bersenjata dan menembak dia dari jarak dekat. Kemudian para penyerang tersebut melarikan diri dari Daerah Likoni, Mombasa, dengan mengendarai sepeda motor.

Kitur mengatakan tokoh agama tersebut dinyatakan meninggal saat ia dibawa ke rumah sakit swasta, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. Ia menyatakan para detektif telah melakukan penyelidikan dan memburu gerombolan pembunuh tersebut.

Menurut Kitur, satu tim polisi telah dikerahkan ke tempat kejadian untuk mengumpulkan bukti sementara perburuan terhadap para penyerang ditingkatkan.

Satu sumber polisi mengkonfirmasi bahwa Sheikh dan Imam di Masjid Bilal itu mungkin telah dibunuh oleh pemuda pengikut aliran fanatik yang berada di belakang sejumlah serangan teror di kota pantai tersebut.

Polisi sedang menyelidiki kelompok pemuda fanatik itu, yang diduga terlibat dalam upaya penyerbuan pada Ahad (2/11) terhadp pangkalan Angkatan Laut di Mombasa, tempat seorang prajurit dan tujuh penyerang tewas dan satu orang ditangkap.

Sumber keamanan menduga para penyerang adalah pengikut Ash-Shabaab yang pulang dan berkomplot dengan kelompok fanatik setempat, termasuk Dewan Republik Mombasa (MRC) --yang dituduh melakukan serangkaian serangan di kota pelancongan itu.

Pemerintah selama beberapa hari belakangan telah menyatakan kelompok tersebut sedang memperkuat diri dan merencanakan serangan.

Polisi percaya beberapa kelompok secara diam-diam telah melakukan perekrutan anggota baru untuk merencanakan serangan di wilayah pantai itu, yang telah menyaksikan serangkaian aksi teror dalam beberapa bulan belakangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement