REPUBLIKA.CO.ID, Manajer perusahaan investasi khusus orang kaya di Inggris, Chris Hohn, baru saja diperintahkan pengadilan untuk membayar harta gono-gini ke istrinya dengan nilai 530 juta dolar AS atau sekitar Rp 6,3 triliun. Perkara perceraian Hohn pun menjadi kasus perceraian dengan pembagian harta terbesar di sejarah hukum Inggris.

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (28/11), Hohn dan mantan istrinya Jamie Cooper juga merupakan pemilik salah satu lembaga amal terbesar di dunia, yaitu Children's Investment Fund Foundation. Sejak memutuskan berpisah, keduanya meributkan pula harta senilai 1,3 miliar dolar AS.

Sang suami menginginkan mendapat separuh dari aset tersebut. Sedangkan istrinya hanya ditawarkan mendapatkan seperempat harta bersama mereka. Jamie yang merasa telah berkontribusi banyak terhadap peningkatan aset mereka selama 17 tahun pun berargumen. Pasangan ini memiliki empat anak, termasuk diantara kembar tiga.

Lembaga amal milik mereka telah memberi donasi besar untuk membantu anak miskin dan rentan di negara berkembang. Hohn menuduh istrinya melakukan tindakan kriminal dalam mengelola uang lembaga amal mereka. Tuduhan itu tentunya ditolak Jamie.

Putusan harta gono-gini yang dijatuhkan kemarin oleh pengadilan Inggris memang bukan yang terbesar di dunia. Raksasa pupuk Rusia Dmitri Rybolovlev diputuskan oleh pengadilan Swiss untuk membayar gono-gini senilai 4,5 miliar dolar AS. Atau 8 kali lipat gono-gini Hohn.

Masih ada pula raja minyak Harold Hamm yang diminta membayar gono-gini sebesar 1 miliar dolar AS ke mantan istrinya Sue di Amerika Serikat.

Inggris tapi menunjukkan peningkatan angka miliuner di negaranya. Menjadikan negara ini terkenal sebagai kota perceraian di Eropa bagi mereka yang kaya dan terkenal.

Sebelumnya di London kasus pembagian harta gono-gini terbesar mencapai 100 hingga 200 juta poundsterling, atau satu pertiga hingga dua pertiga dari nilai harta gono-gini Hohn. Pembagian harta tersebut jatuh ke Galina Besharova, janda orang kaya Boris Berezovsky yang ditemukan tewas tahun lalu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika