Ahad 30 Nov 2014 10:22 WIB

Jepang Pede Buktikan Manfaat Ilmiah Perburuan Paus

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Indira Rezkisari
Paus pembunuh atau orca.
Foto: Reuters
Paus pembunuh atau orca.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemangkasan dua per tiga kuota dalam proyek penangkapan paus di Arktik diklaim Jepang jadi bukti yang cukup untuk membuktikan perburuan itu benar-benar untuk penelitian ilmiah.

Negosiator Jepang, Joji Morishita, mengatakan negara-negara anti perburuan paus harus berkompromi dan mengetahui Jepang berusaha menemui mereka setelah Mahkamah Internasional menjatuhkan putusan untuk memangkas jumlah tangkapan program pelayan Jepang ke Arktik.

''Kami harap rencana penelitian ini akan memicu atau menjadi pesan bagi penentang di luar sana. Kami menerima putusan Mahkamah Internasional atas riset kami,'' kata Morishita seperti dikutip AFP, Kamis (27/11).

Maret lalu, badan peradilan tertinggi BPP, Mahkamah Internasional, menyatakan Tokyo menyalahgunakan moratorium ilmiah tahun 1986 tentang penangkapan paus dengan melakukan perburuan komersial. Setelah putusan itu, Jepang membatalkan misi mereka ke Arktik untuk periode 2014-2016. Mereka akan kembali melanjutkan program 'riset paus' itu pada 2015-2016 mendatang.

Dengan rencana baru yang sudah disampaikan kepada Komisi Penangkapan Paus Internasional (IWC) dan komite saintifiknya, Jepang harus mengurangi target tangkapan dari 900 ekor paus menjadi 333 ekor saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement