REPUBLIKA.CO.ID,HONGKONG--Ratusan pengunjuk rasa kembali bentrok dengan polisi di Hong Kong. Demonstran terus meningkatkan kampanye jalanan untuk mendorong pemilu yang bebas dan reformasi demokrasi di negara kota itu.
Para demonstran menyerbu garis polisi pada Ahad (30/11) malam, ketika mereka mencoba untuk mengelilingi markas pemerintah. Mereka mendirikan barikade baru dari pagar logam dan ikatan kabel plastik.
Polisi bersenjata dengan semprotan lada, pentungan dan perisai kerusuhan mencoba membubarkan para demonstran. Setidaknya 40 orang ditangkap dalam bentrokan.
Aljazirah melaporkan dari Hong Kong, mengatakan ratusan polisi telah membersihkan daerah demonstrasi pada Senin (1/12) pagi, mendorong demonstran sejauh lebih dari 200 meter.
Polisi sebelumnya telah memperingatkan, mereka tidak akan membiarkan para demonstran menguasai Lung Wo Road. Lung Wo merupakan sebuah jalan raya utama yang menghubungkan timur dan barat Hong Kong.
Pemimpin protes mengatakan pada ribuan mahasiswa, di lokasi protes utama di luar markas besar pemerintah, bahwa mereka akan meningkat kampanye mereka.
Para pengunjuk rasa mengatakan mereka akan menempati jalan sampai Senin pagi untuk mencegah Leung dan pejabat pemerintah lainnya untuk bekerja.
Mereka mengatakan protesnya untuk memaksa respon dari pemerintah Hong Kong. Para pengunjuk rasa ingin pemilu sepenuhnya demokratis untuk memilih pemimpin berikutnya pada tahun 2017.
Seorang petugas polisi anti huru hara memegang tongkat saat ia mencoba untuk membersihkan lokasi demonstrasi dekat kantor kepala eksekutif.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
