Ahad 04 Jan 2015 15:30 WIB

Rusia Bersiap Gunakan Keuangan Syariah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Erdy Nasrul
Sampul depan Buku Pintar Keuangan Syariah.
Foto: buku.tokobagus.com
Sampul depan Buku Pintar Keuangan Syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--Rusia tengah bersiap menggunakan jasa keuangan Islam seiring dikenakannya sanksi internasional terhadap Rusia dan anjloknya harga minyak dunia yang memaksa Rusia terperosok dalam resesi.

Kantor berita Rusia, RIA Novisti, pertengahan Desember lalu melansir, Bank Pembangunan Negara Rusia, Vnesheconombank, tengah meminta pendapat Timur Tengah mengenai penerbitan surat utang syariah (sukuk). Berdasarkan informasi Konsulat Bisnis Rusia di Dubai, perbankan dan perusahaan-perusahaan Rusia tengah mencari pembiayaan syariah setelah nilai tukar mata uang ruble terus melemah.''Bank dan korporasi ingin tahu bagaimana proses penggunaan instrumen keuangan syariah dan mereka ingin bisa juga masuk pasar itu,'' kata Kepala Konsulat Bisnis Rusia, Igor Egorov.

Industri keuangan Rusia merasakan adanya kebutuhan mendesak satu dua tahun ke depan saat keuangan akan menghadapi masalah akut. Sebab diakui Egorov, Rusia belum melihat dampak sanksi secara penuh. Bloomberg Businessweek akhir Desember lalu melansir, meningkatnya upaya Rusia mencari tahu mengenai penggunaan instrumen keuangan syariah menunjukkan beratnya bunga pinjaman yang mereka tanggung sejak 2006. Terlebih sanksi AS terhadap Rusia atas konflik Ukraina juga mengguncang perbankan negara yang dipimpin Vladimir Putin itu, termasuk bank Gazprombank dan VTB Bank OJSC.

Pemerintah Rusia juga mempercepat proses pengesahan aturan Lembaga Penjamin Simpanan menjelang akhir Desember lalu yang memungkinkan lembaga itu membeli aset bank sebelum bank menghadapi kebangkrutan untuk menjaga kestabilan sistem keuangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement