Jumat 27 Mar 2015 12:50 WIB

Jokowi Undang Investor Cina Kerjasama di Bidang Maritim

Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Presiden Cina Xi Jinping, di Beijing, Kamis (26/3).
Foto: Reuters
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Presiden Cina Xi Jinping, di Beijing, Kamis (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Presiden Joko Widodo mengundang investor dari Cina untuk bekerja sama di bidang kemaritiman karena kedua negara memiliki kesamaan visi di bidang tersebut.

Undangan itu disampaikan Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Republik Rakyat Cina Le Keqiang di Great Hall of The People Beijing, Jumat (27/3). "Saya mengajak dan menjajaki kemungkinan gagasan dan inisiatif, respon dari Cina saya ingin sekali investor dari Cina bisa berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur pelabuhan, galangan kapal, dan industri perikanan," kata Presiden Jokowi.

Kepada PM Li, Presiden mengatakan pertemuan dengan Presiden Xi pada hari sebelumnya sangat produktif dan dalam kesempatan itu ditandatangani delapan MoU yang merupakan kemitraan strategis dan komprehensif antara Cina dan Indonesia.

Menurut dia, kerja sama di bidang maritim telah dibicarakan antara kedua negara. "Indonesia dan Cina punya misi yang sama, Cina punya jalur sutera maritim dan Indonesia punya gagasan poros maritim dunia," katanya.

Pada kesempatan yang sama, PM Li Keqiang mengatakan Indonesia dan Cina memiliki banyak kesamaan tradisi dan sama-sama ingin mendorong menciptakan perdamaian dunia. "Yang Mulia Presiden Joko Widodo adalah teman lama bagi saya, saya ingin bertukar pikiran," kata PM Li.

Ia mengatakan kerja sama ekonomi bisa dilakukan di banyak bidang yang saling melengkapi termasuk di bidang infrastruktur, pertambangan, perikanan, dan lain-lain. "Ini mencerminkan Indonesia punya keinginan kuat untuk mendukung pengembangan perikanan dan perindustrian, karena syarat untuk menjadi negara modern prasyaratnya memajukan perindustrian," katanya.

Ia mengaku Cina memiliki teknologi yang bagus dan produktivitas tinggi dalam bidang infrastruktur dan perindustrian. "Kalau menggabungkan potensi yang dimiliki dalam bidang industri saya yakin akan membawa kemanfaatan bagi dua pihak. Kelebihan kami selain produksi besar, harga juga menarik. Kerja sama menggabungkan kelebihan dan potensi akan membawa dampak yang baik," katanya.

Setelah bertemu dengan PM Li sekitar 20 menit, Presiden Jokowi menghadiri dan memberikan sambutan dalam Forum Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Cina yang dihadiri para pelaku bisnis dari dua negara. Forum yang juga digelar Great Hall of The People itu bertujuan untuk memperdalam kerja sama saling menguntungkan antara kedua negara dan tukar pikiran kesempatan pengembangan bisnis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement