Sabtu 20 Jun 2015 12:42 WIB

FAO: Satu Juta Warga Nepal Terancam Rawan Pangan

Warga mencari barang-barang dari reruntuhan rumah mereka yang hancur akibat gempa bumi di Kathmandu, Nepal, Senin (27/4).
Foto: AP/Bernat Armangue
Warga mencari barang-barang dari reruntuhan rumah mereka yang hancur akibat gempa bumi di Kathmandu, Nepal, Senin (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) telah menyerukan bantuan darurat buat petani di Nepal.

Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, Sabtu (20/6), satu juta orang terancam kondisi rawan pangan berkepanjangan. FAO telah memohon bantuan 20 juta dolar AS sejak organisasi itu mendapati di kabupaten yang paling parah diguncang gempa di Nepal, separuh dari seluruh rumah tangga petani kehilangan hampir semua panen padi, jagung, gandum dan jewawut yang mereka simpan.

Dua gempa terpisah dan serangkaian gempa susulan mengguncang Nepal pada April dan Mei, dan menewaskan lebih dari 8.000 orang dan memporak-porandakan banyak bagian negeri itu.

Gempa bumi tersebut juga menghancurkan alat pertanian, kebun rumah tangga dan pasokan, dan mengakibatkan kerusakan besar pada irigasi berskala kecil. Lembaga itu juga mendapati 16 persen ternak dan 36 persen unggas hilang akibat gempa.

Hal itu sangat mempengaruhi penghasilan dan konsumsi rumah tangga warga desa. Menurut FAO, dua pertiga orang Nepal bergantung atas pertanian untuk hidup mereka sehingga pertanian menjadi prioritas.

Kebutuhan yang paling mendesak buat musim tanam saat ini adalah benih dan pupuk, lalu diikuti oleh pengarian, peralatan dan dukungan teknis. FAO telah menerima tiga juta dolar buat bantuan darurat atau hanya 13 persen dari 23 juta dolar yang diminta.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement